img_1969-1

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membuka peringatan Hari Nusantara yang dilangsungkan di Dermagha Muara Jati, Cirebon Jawa Barat, Rabu, 13 Desember 2017. Hadir dalam pembukaan ini ubernur Jabar Ahmad Heryawan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo serta sejumlah kepala daerah yang mendapatkan tanda kehormatan Satya Lencana Wira Nusa dan Satya Lencana Wira Dharma.

Tema yang diangkat dalam peringatan Hari Nusantara tahun ini adalah ”Gotong  Royong dalam Kebhinekaan di Nusantara Guna Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia”. Seperti diketahui Hari Nusantara merupakan event nasional yang digelar setiap tahun dengan lokasi yang berbeda. Pemilihan lokasi tentu melewati berbagai pertimbangan yakni melihat potensi bahari yang identik dengan kawasan yang dipilih.

Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo dalam sambutannya menjelaskan bahwa pemilihan Cirebon sebagai tuan rumah Hari Nusantara adalah sesuai dengan sejarahnya sebagai pelabuhan penting di Pulau Jawa dan potensi besarnya menjadi kawasan yang terus bertumbuh di Provinsi Jawa Barat. Hari Nusantara mengingatkan masyarakat tentang betapa strategisnya Indonesia di dunia internasional karena berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik serta diapit Benua Asia dan Australia.

Berbagai atraksi dan kegiatan dihelat untuk menyemarakkan hari bersejarah itu, antara lain atraksi terjun bebas oleh TNI Angkatan Laut, demo Search and Rescue (SAR) Laut, sail pass kapal-kapal nelayan Indonesia, serta pelepasan ekspor produk tekstil dan rotan khas Cirebon.

Tidak hanya kegiatan seremonial, peringatan Hari Nusantara tahun ini dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan sosial seperti donor darah yang dilakukan oleh Danlanal Cirebon, Dirpolairud Polda Jabar,  Kadiskes Armabar serta jajarannya. Beberapa tenda Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Marinir juga didirikan untuk kegiatan bakti sosial kesehatan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon.

.Perayaan Hari Nusantara sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 126/2001, tanggal 13 Desember terkait ditetapkannya Hari Nusantara sebagai salah satu hari nasional untuk mengingatkan keberhasilan diplomasi Indonesia terkait prinsip negara kepulauan yang diakui secara internasional melalui instrumen Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) 1982.  Pengakuan tersebut sebelumnya didahului dengan diumumkannya “Deklarasi Djoeanda” pada 13 Desember 1957. Deklarasi Djoeanda merupakan sebuah keputusan untuk menyatukan Indonesia sebagai negara kepulauan, yaitu “Banda Indonesia menjadi negara kepulauan sebagai konsepsi kewilayahan untuk mewujudkan wawasan Nusantara”.

Melalui deklarasi tersebut, Indonesia merajut dan mempersatukan kembali wilayah dan lautannya yang luas, menyatu menjadi kesatuan yang utuh dan berdaulat. Hal tersebut berbeda dengan apa yang termaktub dalam Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 dimana menetapkan batas teritorial Indonesia secara terpisah-pisah. (Sumber Pesona Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *