Pidato Perdana, Presiden Prabowo Ajak Rakyat Bersatu Hadapi Tantangan
Presiden Prabowo Subianto resmi mengemban amanah sebagai Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029 setelah mengucapkan sumpah di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung Nusantara, MPR-DPR Senayan, Jakarta, Minggu (22/10/2024). Dalam pidato pertamanya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjalankan konstitusi dengan integritas dan tanggung jawab.
“Di hadapan majelis yang terhormat ini, di hadapan seluruh rakyat Indonesia, dan yang terpenting di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT, saya Prabowo Subianto dan saudara Gibran Rakabuming Raka telah mengucapkan sumpah untuk mempertahankan Undang-Undang Dasar kita, untuk menjalankan semua undang-undang dan peraturan yang berlaku, untuk berbakti pada negara dan bangsa. Sumpah tersebut akan kami jalankan dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab, dan dengan semua kekuatan yang ada pada jiwa dan raga kami,” ujar Presiden Prabowo.
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia, terutama dalam konteks dinamika global yang terus berubah. Meski Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, ia menekankan bahwa optimisme harus seimbang dengan kesiapan untuk menghadapi berbagai rintangan dan ancaman.
“Kita harus berani melihat tantangan yang ada di depan kita, meskipun kita memiliki banyak kelebihan,” ujarnya.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Presiden Prabowo adalah perlunya tindakan tegas terhadap korupsi dan kolusi yang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Ia menegaskan bahwa kebocoran anggaran dan penyelewengan harus ditanggulangi dengan keberanian dan transparansi. “
Kita harus mawas diri dan berani memperbaiki kesalahan. Kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa masih banyak kebocoran dan praktik korupsi di negara kita,” tegasnya.
Prabowo juga mengingatkan bahwa meskipun Indonesia telah meraih beberapa prestasi di kancah internasional, seperti menjadi bagian dari G20 dan mencatatkan diri sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Masalah kemiskinan, kekurangan gizi, dan kualitas pendidikan menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan serius
. “Kita boleh bangga dengan pencapaian kita, tetapi jangan cepat merasa puas. Mari kita buka mata dan hati untuk melihat penderitaan yang masih dialami saudara-saudara kita,” ujar Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan yang ada. Ia menekankan pentingnya persatuan nasional dan nilai gotong royong sebagai pilar dasar bangsa Indonesia.
“Marilah kita berhimpun dan bersatu untuk mencari solusi dari setiap ancaman yang ada. Dalam kebersamaan, kita akan menemukan jalan keluar yang terbaik,” ungkapnya dengan semangat.
Pidato ini tidak hanya menjadi pernyataan komitmen dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tetapi juga menjadi harapan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan tekad yang kuat dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, pemerintahan Prabowo diharapkan dapat membawa perubahan positif dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh bangsa.
Sebagai penutup, Prabowo mengingatkan bahwa masa depan bangsa Indonesia ada di tangan rakyat. “Mari kita jalin kerja sama yang erat demi mewujudkan cita-cita bangsa. Bersama-sama, kita dapat mengatasi setiap tantangan dan mencapai masa depan yang lebih baik untuk Indonesia,” tutur Presiden.