Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi Apresiasi Panen Raya Serentak Urban Farming di Jakarta Timur
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur yang sukses menyelenggarakan kegiatan Panen Raya Serentak Urban Farming di Perumahan Taman Buaran Indah 4, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu, (18/12/2024. Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat ini, mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan, juga diikuti secara daring oleh seluruh peserta di 240 titik urban farming yang tersebar di wilayah Jakarta Timur.
Pada kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Teguh Setyabudi, didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, turut serta dalam proses panen buah anggur dan menjaring ikan nila hasil budidaya warga setempat. Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Teguh mengungkapkan bahwa kegiatan urban farming ini sangat sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait dengan ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan urban farming seperti ini tentunya dapat mendukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis dan mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari daerah lain,” ujarnya setelah meninjau langsung lokasi panen.
Pj. Gubernur Teguh Setyabudi menilai bahwa keterbatasan lahan bukanlah penghalang untuk kegiatan pertanian, karena urban farming menawarkan solusi yang dapat memanfaatkan lahan sempit dan terbatas, bahkan lahan-lahan kosong yang tidak produktif.
“Walaupun Jakarta adalah kota yang padat, kita bisa memanfaatkan lahan-lahan yang tidak terpakai, termasuk di rooftop gedung-gedung, untuk kegiatan urban farming. Seperti yang kita lihat di sini, tidak hanya tanaman sayuran seperti cabai dan terong, tetapi juga ada budidaya ikan, kambing, sapi, hingga susu,” tambahnya.
Keberhasilan urban farming ini, menurut Pj. Gubernur Teguh, menunjukkan inovasi yang luar biasa dan harus terus didorong. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini, termasuk menyediakan akses yang lebih besar terhadap lahan produktif untu
k urban farming, baik dari pemerintah maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memiliki lahan kosong. “Kami mengajak BUMD untuk ikut serta lebih aktif dalam kegiatan ini. Dengan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta, kami akan berusaha untuk menyediakan lahan urban farming yang lebih luas,” ujarnya.
Selain itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengungkapkan bahwa panen raya di 240 lokasi urban farming tersebut berpotensi menghasilkan total 124,6 ton komoditas. Di antaranya, 15,6 ton sayuran dan buah-buahan, 17,8 ton ikan, dan 91,2 ton susu. Suharini menekankan bahwa komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan yang dihasilkan memiliki kandungan gizi yang sangat baik dan juga berpotensi memberikan nilai ekonomi.
“Selain mendukung ketahanan pangan, hasil-hasil tersebut juga dapat membantu mengatasi masalah stunting dan kemiskinan ekstrem di Jakarta,” jelasnya.
Pj. Gubernur Teguh Setyabudi juga menambahkan bahwa tantangan terbesar Jakarta dalam mewujudkan swasembada pangan adalah keterbatasan lahan yang terbuka. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta bersama berbagai pihak terkait terus berupaya meningkatkan luas tanam dan mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan urban farming.
“Kami terus berupaya agar urban farming menjadi solusi yang berkelanjutan, baik untuk ketahanan pangan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat Jakarta,” pungkasnya.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan urban farming ini, Pj. Gubernur berharap Jakarta bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi perkotaan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara mandiri. Urban farming bukan hanya sekadar solusi untuk ketahanan pangan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat dengan penghasilan rendah.