Presiden Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Dorong Swasembada Energi

0
IMG_3985-1024x683

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, , meresmikan pengoperasian dan pembangunan berbagai proyek energi nasional, termasuk energi terbarukan di 15 provinsi, peningkatan produksi minyak di Blok Cepu, serta peluncuran pembangunan lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada Kamis, (26/6/2025).

Peresmian ini dilakukan secara hybrid, menyusul kondisi cuaca ekstrem yang membuat Presiden tidak dapat hadir langsung di lokasi.

Presiden Prabowo menyampaikan permintaan maaf karena harus mengikuti acara secara virtual dari tempatnya menginap di Bali usai kunjungan kerja. Dalam sambutannya, Presiden mengungkapkan telah bersiap sejak pagi hari untuk melakukan perjalanan, namun batal berangkat karena cuaca tidak mendukung.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak dapat hadir secara langsung. Sejak jam 8 pagi saya sudah siap berangkat, tetapi karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, saya harus menyampaikan sambutan ini melalui video conference,” ucap Presiden Prabowo.

Dalam pidatonya, Presiden menekankan bahwa proyek-proyek ini merupakan langkah monumental untuk membangun kemandirian energi nasional secara berkelanjutan. Ia menyatakan bahwa pembangunan energi baru dan terbarukan merupakan bagian penting dari strategi besar pemerintah dalam mencapai swasembada energi.

“Proyek-proyek ini adalah bukti nyata keseriusan kita dalam membangun negeri. Kita tidak boleh terus bergantung pada energi fosil. Kita punya potensi besar dari matahari, air, angin, dan panas bumi. Kita wajib mengelolanya secara mandiri,” tegas Presiden.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa pembangunan 55 unit pembangkit energi terbarukan, termasuk lima proyek PLTP, menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional. Pemerintah akan terus melanjutkan berbagai inisiatif serupa demi mewujudkan Indonesia yang mandiri secara energi, efisien, dan ekonomis.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam laporannya menyebutkan bahwa total kapasitas dari proyek-proyek energi yang diresmikan hari itu mencapai 379,7 megawatt. Nilai investasi yang digelontorkan sekitar Rp25 triliun. Ia menambahkan bahwa proyek-proyek tersebut akan memberikan efek berganda pada sektor industri dan penyerapan tenaga kerja.

“TKDN proyek ini sudah mencapai 40 persen. Artinya, industri dalam negeri ikut tumbuh. Selain itu, ada lebih dari 9.500 tenaga kerja yang terserap, termasuk lebih dari 1.400 orang yang bekerja di kawasan Ijen,” jelas Bahlil.

Mengenai sektor migas, Menteri ESDM juga melaporkan peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu sebesar 30 ribu barel per hari, menjadikan total lifting dari blok tersebut mencapai 180 ribu barel per hari. Angka ini merepresentasikan seperempat dari total lifting nasional, menandakan peran penting Blok Cepu dalam ketahanan energi Indonesia.

Tak hanya itu, investasi Blok Cepu telah mencapai 4 miliar USD dan memberikan kontribusi luar biasa kepada negara. Menurut data Kementerian ESDM, lebih dari 35 miliar USD telah disumbangkan dari sektor ini ke pendapatan negara, sekaligus memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah Cepu dan Jawa Timur.

Bahlil juga menyoroti dominasi tenaga kerja lokal dalam proyek ini. “Tenaga kerja yang terlibat di proyek Cepu ini 99 persen adalah anak bangsa. Ini yang harus kita jaga terus, bahwa pembangunan energi nasional harus memberdayakan SDM Indonesia secara optimal,” ujarnya.

Presiden Prabowo menutup sambutannya dengan penekanan bahwa seluruh langkah strategis ini adalah bagian dari visi besar membangun Indonesia yang berdaulat secara energi, berdikari dalam teknologi, dan adil dalam distribusi manfaat pembangunan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *