Program Ekonomi Biru, KKP Gelar Pelatihan SDM untuk Pelestarian Terumbu Karang dan Mangrove
Sebagai langkah nyata dalam mendukung Program Ekonomi Biru yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor kelautan dan perikanan. Salah satu fokus utama adalah menjaga keberlanjutan ekosistem terumbu karang dan mangrove di Indonesia.
Dalam rangka mewujudkan komitmen tersebut, BPPSDM KP telah melaksanakan serangkaian kegiatan bimbingan teknis yang bertujuan untuk membekali masyarakat lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis. Salah satu kegiatan tersebut adalah “Teknik Transplantasi Terumbu Karang & Pembibitan Mangrove” yang diadakan pada bulan Juni 2024 di Pulau Kongsi, Kepulauan Seribu. Acara ini melibatkan dua unit pelaksana teknis BPPSDM KP, yaitu Balai Riset Perikanan Laut (BRPL) Jakarta dan Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) Purwakarta.
I Nyoman Radiarta, Kepala BPPSDM KP, menekankan bahwa peningkatan kapasitas SDM adalah elemen penting dalam keberhasilan Program Ekonomi Biru. “BPPSDM KP berkomitmen untuk mendukung Program Ekonomi Biru melalui berbagai inisiatif pelatihan dan pengembangan SDM. Dengan adanya peningkatan kapasitas masyarakat lokal, diharapkan upaya konservasi terumbu karang dan mangrove dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga memberikan dampak positif bagi ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Nyoman juga menjelaskan bahwa keberlanjutan ekosistem terumbu karang dan mangrove sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat lokal yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Melalui kegiatan bimbingan teknis ini, diharapkan peserta dapat menerapkan teknik-teknik yang telah dipelajari untuk mendukung upaya konservasi secara berkelanjutan.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala BRPL Luthfi Assadad menjelaskan bahwa peserta tidak hanya diberikan teori, tetapi juga diajarkan praktik langsung di lapangan. Peserta diajak membuat substrat dan frame untuk transplantasi terumbu karang, melakukan simulasi transplantasi karang pada frame di area dermaga Pulau Kongsi, serta praktik transplantasi karang di perairan sekitar Pulau Kongsi. Untuk kegiatan mangrove, peserta belajar tentang seleksi benih atau propagul mangrove, penyemaian benih, dan penanaman bibit mangrove yang dilaksanakan di kebun bibit mangrove dan Mangrove Planting Area Kongsi.
Mustaghfirin, perwakilan dari Kompak Pulau Pari, menyampaikan apresiasinya atas pelatihan yang diberikan. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Pengetahuan dan keterampilan yang kami peroleh sangat bermanfaat dan kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” ungkapnya. Harapan serupa juga disampaikan oleh Muhamad Yusup dari Kelompok DPL BM Ecopuri yang mengucapkan terima kasih kepada BPPSDM KP atas kesempatan yang diberikan kepada masyarakat Pulau Pari untuk mengikuti kegiatan ini.
Peserta kegiatan terdiri dari berbagai kelompok masyarakat dan instansi terkait, termasuk Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak) Pulau Pari, Kelompok Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat (DPL-BM) Ecopuri Pulau Pari, perwakilan Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas KPKP Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, pemangku wilayah Pulau Pari dan sekitarnya, LPSPL Serang, Penyuluh Perikanan Kepulauan Seribu, serta satuan kerja/UPT BPPSDM KP.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas SDM di bidang konservasi laut, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan ekosistem kelautan.