Purworejo Curi Perhatian Australia Untuk Berinvestasi

Kabupaten Purworejo diam-diam mencuri perhatian Pemerintah Australia di bidang investasi. Pemerintah Australia berminat untuk berinvestasi di Kabupaten Purworejo. Namun sebelum dana investasi ini digelontrokan, Pemerintah Australia melalui Perwakilan Kedutaan Besar Australia meminta profil lengkap potensi ekonomi, pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Purworejo.
Permintaan untuk melihat potensi yang ada di Purworejo, disampaikan Komisioner Perdagangan Senior di Kedutaan Besar Australia, Sally-Ann Watts kepada Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM. Perwakilan pemerintah Australia itu mengadakan pertemuan dengan Bupati Purworejo dan rombongannya dalam jamuan makan malam di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kabag Humas Setda Purworejo Agung Nugroho mengatakan,. Pemkab kini tengah gencar mempromosikan potensi Purworejo kepada sejumlah negara untuk menjaring investor. “Jadi memang secara khusus bertemu dengan Purworejo, pertemuan berlangsung cair,” ujarnya, seperti yang dilansir KRJOGJA.com, Sabtu, 5 Agustus 2017.
Bupati memimpin rombongan terdiri atas Sekretaris Daerah (Sekda) Purworejo, Asisten Sekda, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dinas perizinan dan bagian humas. Pertemuan berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam.
Bahkan dalam pertemuan ini, Bupati ikut menyampaikan berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Purworejo. Purworejo menawarkan produk unggulan antara lain gula kristal, kelapa dan potensi pariwisata.
Agung menjelaskan awalnya Australia masih asing dengan kabupaten Purworejo. Pihak dari negeri kanguru tersebut sempat bertanya dimana letak Purworejo. “Setelah dijelaskan letak kabupaten dekat Yogyakarta, juga dekat dengan calon bandara Kulonprogo, Ibu Sally ini jadi tertarik. Mereka menilai Purworejo layak investasi,” terangnya.
Ada beberapa alasan, kenapa Australia tertarik menanamkan modalnya di Purworejo. Alasan itu antara lain Australia melihat jarak Purworejo dinilai lebih dekat ke bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) dibandingkan Yogyakarta. Biaya operasional, katanya, dapat ditekan apabila berinvestasi dekat dengan pusat transportasi.
Komisi Perdagangan Australia berencana melakukan penjajagan terhadap potensi perekonomian Kabupaten Purworejo. Pemkab, katanya, berharap pertemuan ditindaklanjuti dengan kerjasama ekonomi kongkrit antara dua pihak.
Menurutnya, pihak Australia akan memberikan sejumlah syarat apabila ada tindak lanjut kerjasama. Pemkab mulai mempersiapkan berbagai terobosan untuk kemudahan investasi, diantaranya merevisi Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). “Kedepan bupati berharap ada kerjasama antarpemerintah atau G to G, juga kesepakatan antar pengusaha. Kami bisa mengekspor produk ke Australia, pun dari Negeri Kanguru silakan investasi di Purworejo,” tandasnya.