Putri Pariwisata Indonesia 2022 Bicara Soal Kondisi Pariwisata Pasca Pencabutan PPKM
Putri Pariwisata Indonesia 2022 Tania Saputra memberikan respon positif terkait dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 30 Desember 2022 lalu. Tania menyebut keputusan Presiden tersebut menjadi angin segar bagi sektor pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air maupun para wisatawan, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).
Tania menilai kajian yang dilakukan Pemerintah untuk memutuskan mencabut PPKM sudah tepat. Kajian tersebut antara lain mengacu pada terus menurunya Bad Okupansi Ratio (BOR) dan Positivity Rate yang semakin melandai.
“Pemerintah mengkaji dari banyak hal, dari Bad Okupansi Ratio (BOR) yang sangat rendah di rumah sakit, kemudian dari Positivity Rate yang sudah sangat menurun, bahkan kasus per 5 Januari 2023 yang lalu itu kasusnya adalah penurunan. Jadi sesuatu yang sudah signifikan di masa akhir pandemic ini, itu yang membuat pemerintah mencabut PPKM,” kata Tania saat menjadi pembicara dalam program dialog di salah satu televisi nasional dengan tema “Dongkrak Pariwisata Pasca PPKM Dicabut”.
Dengan dicabutnya kebijakan PPKM, Tania optimis pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta wisatawan akan lebih diuntungkan dan era kebangkitan pariwisata tanah air akan semakin cepat tercapai dengan ditandai semakin banyaknya wisatawan yang datang ke destinasi-destinasi wisata di Indonesia.
“Alhasil sekarang terjadi yang lebih bebas, dalam artian tidak ada lagi pembatasan dalam hal jam operasional ataupun buka tutup dari tempat-tempat wisata. Jadi itu mendatangkan keuntungan sendiri dari orang-orang yang menyediakan dan kita sebagai konsumen sudah mulai bisa menikmati. Hasilnya apa, hasilnya terjadi suatu lonjakan kunjungan,” ungkap perempuan cantik kelahiran 27 September 1997.
Namun dibalik itu semua, Tania yang berprofesi sebagai dokter umum ini, berpesan kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif maupun wisatawan untuk tetap mengedepankan protocol Kesehatan. Sejak diberlakukan saat pandemi muncul di Indonesia, protocol kesehatan harus tetap dijadikan pedoman bagi penyelenggara pariwisata maupun penikmat pariwisata. Hal ini penting agar tidak ada lagi lonjakan kasus, mengingat pandemi Covid belum berakhir.
“Semua hasil dari pencabutan PPKM, kita bisa lebih menikmati, tetapi satu hal yang bisa perhatikan protocol kesehatan tetap harus dilaksanakan, karena memang walaupun sekarang sudah lebih berkurang kasus Covid-nya tetapi yang namanya penularan itu tetap dari lifestyle kita, perilaku kesehatan kita dan juga dari imunitas tubuh kita. Jadi itu yang perlu kita perhatikan,” tegas Putri binaan Yayasan EL JOHN Indonesia.
Lebih lanjut, Tania mengungkapkan yang perlu diperhatikan mendongkrak pariwisata pasca PPKM dicabut adalah tetap mengikuti tren yang berkembang di sektor pariwisata. Dengan mengikuti tren maka akan banyak permintaan pasar dan jika itu dipenuhi oleh pemangku kepentingan, tidak menutup kemungkinan pariwisata Indonesia akan terdongkrak.
“Yang harus kita perhatikan adalah trennya, karena dari tren inilah yang kemudian menjadi demand di pasaran, tentang apa sih yang sekarang lagi in banget nih, apa sih yang sekarang diminati. Nah ini yang kemudian nanti disediakan dan harapannya nanti para penikmat bisa tau bahwa tren-tren ini, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih,” ungkap Tania.
Selain itu, Tania juga memandang perlu melibatkan generasi muda yang pada umumnya melek akan teknologi digital dalam mendongkrak sektor pariwisata. Tania menilai Kehadiran generasi muda dapat menambah daya gedor dalam mempromosikan destinasi wisata maupun produk ekonomi kreatif melalui sosial media.
“Pemerintah tentunya harus membuat kebijakan-kebijakan bagaimana nanti pariwisata ini bisa berkembang atau ada juga dari beberapa pihak, misalnya seperti selebgram atau milenial zaman sekarang, para anak muda, mereka-mereka itu yang punya namanya followers di Instagram-nya untuk bisa mempromosikan,” tutur Tania.