Ritual Anyorong Lopi, Gotong Royong untuk Meringankan Beban

Ritual Ayorong Lopi hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ritual menarik atau mendorong perahu pinisi ini memiliki filosofi gotong royong untuk meringankan beban.
Amran Jabal, Budayawan Bulukumba Sulawesi Selatan Mangatakan, Sebelum kegiatan Anyorong Lopi dilakukan ada sebuah ritual yang wajib dilalui seperti ritual Mabaca yang dilakukan oleh seorang guru dengan bersama pemilik kapal atau perahu, hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan sekaligus meminta doa dan perlindungan agar kapal atau perahu yang berlayar senantiasa dapat perlindungan dan mendapat rezeki yang melimpah.
Amran Jabal Menambahkan, Setalah Ritual Mabaca dilakukan kemudian dilanjutkan prosesi yang terakhir yakni Anyorong Kapal ini biasanya melibatkan ratusan orang bahkan ribuan orang tergantung ukuran kapal itu sendiri dalam Anyorong Kapal ini warga yang ikut partisipasi dibagi menjadi 2 bagian, ada bagian yang khusus di bagian belakang kapal untuk mendorong kapal dan ada bagian di depan befungsi untuk menarik kapal dengan mengunakan tali tamban.
“Ritual Anyorong Lopi hari dilakukan dengan hati-hati apabila tidak mereka akan bisa merusak Kapal oleh karenanya warga yang ikut andil dalam Anyorong Lopi harus mengikuti aba-aba dari pemandu agar ada keselarasan saat menarik atau mendorong kapal.” Kata Amran Jabal
Untuk kapal yang berukuran sedang membutuhkan waktu 1 hari untuk menariknya namum untuk kapal dengan ukuran besar memerlukan waktu hingga berminggu-minggu.
“Ritual anyorong lopi ritual terakhir dimana ritual ini bukan sekedar ritual yang untuk mendorong kapal kelaut saja ritual ini sebagai acara kumpul sanak keluarga dalam keberasaan dan pesta yang diadakan.” tambahnya