Saatnya Petik Pelajaran Berharga dari Fenomena Sampah di Bali

0
WhatsApp Image 2018-01-05 at 01.54.55

Jangan buang sampah di laut, mungkin kalimat ini sering terdengar dan terkesan klise. Tapi kenyataannya, sampah memang jadi masalah besar yang sekarang harus dihadapi, khususnya di Bali.

Fenomena sampah di Bali memang jadi sorotan. Sampah yang menggunung menghalangi cantiknya pesona keindahan Bali. Alat-alat berat pun diturunkan untuk membantu petugas kebersihan di lokasi.

Sampah-sampah yang ada di Bali, diduga datang dari lautan. Menurut Dr. Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi pada Pusat Riset Kelautan KKP, sampah-sampah tersebut dibawa dari Laut Jawa ke timur.

“Saat sampah terangkut masuk ke Selat Bali akibat arus permukaan dari arah barat, maka sampah akan terdorong ke arah tenggara, yakni sampah akan terakumulasi di pesisir barat Bali,” jelas Widodo.

Hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan sebagian masyarakat Indonsia yang masih suka buang sampah sembarangan. Sampah-sampah tersebut ternyata tak hanya datang dari daratan, tapi juga lautan.

“Selat Bali kan juga padat jalur pelayaran tradisional dan feri penyebrangan. Bisa jadi mereka juga membuang sampah di Selat Bali, karena nggak ada yang mengawasi,” ujar Widodo.

Kebiasaan ini juga menjadi momok yang harus diatasi oleh Indonesia. Seringanya ikut-ikutan buang sampah sembarangan akan berakibat fatal bagi negeri ini.

“Orang kita kan sukanya latah. Kalau satu orang buang sembarang, lainnya ikut-ikutan. Apalagi kalau nggak disediakan tempat sampah,” kata Widodo.

Fenomena sampah sendiri jadi hal juga seringkali kita hadapi. Contohnya saja acara-acara besar seperti malam pergantian tahun. Masyarakat secara sadar membuang sampah sembarang dengan dalih agar petugas kebersihan punya kerjaan.

“Mereka sadar sesadar-sadarnya membuang sampah secara sembarangan. Lihat saja kalau acara tahun baruan kemarin di Ancol, sampah di mana-mana,” terang Widodo.

Apa kita kekurangan tempat sampah?

“Mungkin ada, tapi perlu diperbanyak. Kalau bisa perbanyak tempat sampah di tempat wisata,” usul Widodo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *