Sampaikan Pidato Kenegaraan, Presiden Jokowi Kembali Memohon Maaf Selama Satu Dekade
Dalam pidato kenegaraan yang disampaikan pada sidang bersama MPR, DPR, dan DPD dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tentang perjalanan kepemimpinannya selama sepuluh tahun terakhir.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengakui bahwa sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikan semua permasalahan bangsa. Ia menyadari keterbatasan dirinya sebagai pribadi yang tidak sempurna dan mengakui kemungkinan adanya kekurangan dalam langkah-langkah yang diambil selama masa pemerintahannya.
“Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya,” ungkap Jokowidi Gedung Nusantara, Jumat (16/08/2024).
Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia. Presiden mengakui masih ada harapan yang belum tercapai selama kepemimpinan dirinya.
“Kami mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf,” katanya d
Ia menjelaskan bahwa upaya yang telah dilakukan selama masa jabatannya merupakan yang terbaik yang bisa diberikan untuk rakyat dan negara.
Presiden juga menyadari bahwa hasil yang dicapai belum sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat. Namun, ia tetap optimis bahwa dengan persatuan dan kerja sama, Indonesia dapat mencapai cita-cita yang lebih besar, yaitu Indonesia Emas di tahun 2045.
“Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” tuturnya.
Menjelang akhir pidatonya, Presiden memberikan penghormatan kepada Presiden terpilih, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Presiden Jokowi berhadap harapan dan cita-cita masyarakat yang belum tercapai dapat diwujudkan oleh Presiden terpilih.
“Nanti, pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pinggiran, dari daerah terluar, dari desa, dan dari pusat-pusat kota kepada Bapak,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi mengakhiri pidatonya dengan doa dan harapan agar pemerintahan mendatang dapat membawa kemajuan bagi bangsa. “Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada pemerintahan periode mendatang,” tutupnya.
Pidato ini menjadi refleksi mendalam atas perjalanan pemerintahan Jokowi dan juga merupakan serah terima kepemimpinan yang penuh makna menjelang pergantian presiden.