Singapura Tertarik Investasi Proyek LRT Jabodebek Tahap I

0
Teknik-Sipil-1-1

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik minat investor asal Singapura yang ingin menanamkan modalnya di Proyek Light Rail Transit atau LRT Jakarta-Bogot-Depok-Bekasi tahap I. Luhut menilai investasi tersebut dapat meringankan pembiayaan dalam negeri untuk proyek LRT.

“Jadi partisipasi bank dalam negeri menjadi berkurang, karena orang lain masuk,” kata Luhut Pandjaitan saat i Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat, 25 Agustus 2017.

Luhut menjelaskan keinginan Singaputa berinvetasi ini merupakan bukti bahwa Pemerintah selalu memberikan kemudahan bagi para investor utamanya soal pembiayaan. Setelah mencermati Singapura menganggap cocok skema pembiayaan yang ditawarkan pemerintah Indonesia. Selain itu, struktur pembiayaan business to business seperti pada proyek LRT akan coba dikembangkan pada proyek-proyek lain.

Sebelumnya, Luhut menyatakan format baru pendanaan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek membuat adanya penghematan sebesar Rp 6 triliun. Ia mencontohkan perubahan dari menggunakan fixed block ke moving block yang juga membuat adanya asumsi pertambahan penumpang.

Tenaga Ahli Menteri Koordinator Kemaritiman Septian Haryo Seto mengatakan ada penurunan hitungan kebutuhan pembangunan prasarana dari Rp 23 triliun menjadi Rp 21,7 triliun, dan angka itu ditambahkan dengan kebutuhan pembangunan sarana sebesar Rp 5 triliun. Ditambah dengan sejumlah biaya lain, maka total kebutuhan akan mencapai Rp 27 triliun.

Skema baru, kata Seto, membuat penyertaan modal negara ke BUMN terkait adalah Rp 9 triliun dan ini ditambah subsidi ketika LRT beroperasi sebesar Rp 16-17 triliun. Ini membuat biaya yang dikeluarkan pemerintah menjadi Rp 26 triliun dibandingkan harus membayar pinjaman dari bank beserta bunganya.

Menurut Seto pihak perbankan akan membiayai sisa dari kebutuhan sebesar Rp 27 triliun itu, namun pembiayaan ini tidak masuk ke APBN melainkan masuk ke PT KAI sebagai operator. Alasannya cash flow dari proyek LRT sangatlah besar

Saat ini dengan adanya minat investasi dari perusahaan asal Singapura sebesar Rp 2 triliun tentu akan membuat pendanaan dari dalam negeri berkurang. “Akan mengurangi penyertaan dari APBN, sehingga akan banyak masuk private sector,” tutur Luhut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *