Starbucks Keluarkan Kebijakan ‘Nongkrong’ Gratis, Kapan di Indonesia?
Menghabiskan waktu di kedai kopi paling terkenal di dunia, Starbucks, bagi sebagian orang dianggap sebagai pemborosan. Namun, anggapan tersebut kini harus segera diakhiri. Akhir pekan lalu Starbucks mengumumkan kebijakan yang memperbolehkan pengunjung untuk bersantai dan menggunakan toilet tanpa membeli apapun dari menu.
Kebijakan tersebut diambil untuk membuat Starbucks lebih ramah bagi semua orang.
“Kami bertekad menciptakan kehangatan dan keramahan di mana semua orang boleh datang,” jelas Starbucks di sebuah pernyataan.
Meskipun belum semua Starbucks sudah menerapkan kebijakan ini, perusahaan menyerahkan keputusan ini untuk diterapkan oleh manajer masing-masing toko untuk menetapkan apakah orang-orang boleh nongkrong di Starbucks gratis.
Sebelumnya, Starbucks terkena skandal rasisme. Sebuah video menunjukkan prilaku rasis pegawai Starbucks di Philadelphia, yang menunjukkan rasa tidak sukanya terhadap dua pria kulit hitam yang duduk di Starbucks tanpa membeli apapun. Dari keterangan dua orang berkulit hitam tersebut, diketahui bahwa saat itu mereka sedang menunggu seorang teman lain yang akan bergabung dengan mereka.
Tak ayal video tersebut tersebar ke seluruh dunia dan pihak Starbucks mendapat kecamana dari seluruh dunia. Menanggapi protes tersebut, Starbucks sempat memutuskan untuk memberikan menutup 8.000 kedainya di Amerika Serikat untuk memberikan serangkaian evaluasi terhadap kejadian rasisme tersebut.