Tandatangani Kesepakatan, Indonesia akan Berangkatkan 241 Ribu Jemaah Haji

0
pexels-zawawi-rahim-13294978

Sumber Foto: Pexels/Zawawi Rahim

Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melakukan penandatanganan kesepakatan perhajian (Ta’limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H /2024 M. Penandatanganan ini dilakukan di Jeddah oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah.

“Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241 ribu orang,” ucap Yaqut pada Senin (8/1/2024).

Yaqut mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari 221 ribu kuota normal dan 20 ribu kuota tambahan yang sudah disetujui Raja Arab Saudi.

“Jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” ucap Yaqut.

Sebelumnya, pada 2019 Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 231 ribu Jemaah. Namun, pada 2022 mengalami pengurangan menjadi 100.051 jemaah karena disebabkan Covid-19. Sedangkan pada 2023, Indonesia mendapat kuota 229 ribu Jemaah.

Turut hadir dalam proses penandatanganan Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Yusron B. Ambary, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, serta para pejabat Kementerian Agama.

Tidak hanya bertambahnya jumlah kuota, Yaqut mengatakan bahwa ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam Ta’limatul Hajj. 

“Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik, telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi,” ujar Yaqut.

“Misalnya tentang penempatan jemaah di Mina. Kita bisa menentukan posisi tenda jemaah yang lebih dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.

“Tidak harus syarikah ini atau syarikah itu, Indonesia diberikan kebebasan memilih. Ini membuka peluang untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” kata Yaqut.

“Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan, komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

“Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, terutama jemaah haji Indonesia. Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman,” ujar Tawfiq.

Selain penandatanganan Ta’limatul Hajj, Menag juga dijadwalkan akan menghadiri Muktamar Perhajian serta melaksanakan rapat koordinasi terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. (Sumber: kemenag)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *