Tiga Putri EL JOHN Pageants Ikut Meriahkan BEC 2017

Penyelenggaraan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2017 patut diancungi jempol. Pasalnya Event pariwisata yang berlangsung meriah ini, berhasil menyedot ribuan masyarakat Banyuwangi dan wisatawan. Sejak pagi, mereka telah memadati Taman Blambangan sebagai lokasi digelarnya event tersebut pada hari Sabtu, 11 November 2017.
Bukan hanya masyarakat maupun wisatan, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya , Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir dibuat terpana dengan pagelaran BEC 2017. Kegiatan yang berhasil menyita perhatian penonton ini, salah satunya adalah parade busana kolosal. Parade ini juga diikuti oleh tiga Putri EL JOHN Pageants yakni Putri Pariwisata Indoensia 2017 Astari Indah Vernideani, Miss Global Beauty Queen Indonesia 2017 Revindia Carina dan Miss Sport Tourism Indonesia 2017 Astira Indah Vernideani.
Kehadiran tiga Putri EL JOHN Pageants tersebut, membuat acara BEC 2017 tampil lebih meriah. Dengan busana yang dikenakan, Ke-tiga Putri-putri ini, suksesl mencuri perhatian pengunjung. Bahkan tak sedikit pengunjung yang ingin berfoto dengan para Putri usai acara parade digelar. Sementara itu, untuk Revindia tidak hanya sekedar menampilkan busana yang dikenakan namun ia ikut membawakan tari Gandrung. Tari khas Banyuwangi ini, selalu ditampilkan wanita yang akrab di sapa Revin itu setiap diundang event pariwisata. Bulan Oktober 2017 lalu, tarian ini ditampilkan Revin di pemilihan Miss Global Beauty Queen International 2017 di Korea Selatan. Alhasil Revin pun berhasil meraih tiga gelar yakni Miss Global Beauty Internet Popularity, Best Talent, Best National Costume.
Dalam parade ini, 160 karya desainer lokal dipertunjukan. Kebanyakan busana yang ditampilkan disesuaikan dengan dengan tema BEC 2017 yakni Majestic Ijen.. Pesona Ijen yang berupa blue fire atau api biru, belerang dan landscape yang mengelilinginya dituangkan dalam kanvas busana nan megah oleh para desainer lokal kebanggaan daerah.
Sejak penyelenggaraannya yang pertama BEC konsisten untuk mengangkat kearifan lokal baik tradisi maupun budaya sebagai temanya sekaligus jadi pembeda even ini dengan even serupa di berbagai daerah lainnya.
Dimulai dengan BEC 1 yang mengangkat tema Gandrung, Damarwulan dan Kundaran, lalu BEC 2 dengan re- Barong Using, BEC 3 Kebo-keboan, dan BEC 4 The Mystic Dance of Seblang. Selanjutnya pada BEC 5 mengangkat tema Kemanten Using, BEC 6 The Legend of Sritanjung Sidopekso hingga yang ketujuh masih setia dengan tema berkarakteristik lokal yakni Majestic Ijen.
Busana megah nan unik itu ditampilkan secara tematik. Ada yang menggambarkan fenomena blue fire dengan busana unik berhiaskan api berwarna biru menyala-nyala yang memukau mata. Ada pula busana yang mengejewantahkan belerang dalam kostum dominasi warna kuning, hingga landscape Ijen yang dirupakan busana berbentuk flora dan fauna yang ada di V Gunung Ijen.
“Apa yang telah disuguhkan oleh Banyuwangi ini adalah peneguhan budaya yang terbukti telah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di kabupaten ini. Ini juga membuktikan jika Kabupaten The Sunrise of Java ini akan menjadi destinasi andalan Indonesia di masa yang akan datang, dan pariwisata membuktikan bisa mensejahterakan rakyat Indonesia,” ujar Menko PMK Puan Maharani.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga ikut bangga dengan acara ini. Kata Menpar dengan digelarnya BEC, maka semakin membuktikan bahwa Banyuwangi sebagai kota festival yang sukses.Yang lebih membanggakan lagi, imbuh Menpar, Banyuwangi telah menyumbang acara lokal terbanyak untuk masuk ke kalender event nasional.
”Ada tiga event yakni BEC, Gandrung Sewu, Tour de Ijen. Prestasi untuk Banyuwangi karena salah satu kota yang paling banyak menyumbang kalender event nasional. BEC sangat bagus, temanya juga bagus. 72 event dalam satu tahun, itu berarti tiap minggu ada festival di Banyuwangi. Pendapatan perkapita di Banyuwangi juga meningkat yang tadinya 14 Juta menjadi 41 juta. Ini bukti bahwa Budaya semakin dilestarikan maka semakin mensejahterakan,”kata Menpar.