Titik Terang Masa Depan Rio Haryanto di F1
Pembalap kebanggaan Indonesia, Rio Haryanto, mengaku mendapatkan kabar baik dari pihak manajemennya terkait masa depannya di ajang balap Formula One (F1). Kendati hingga kini masalah pembayaran Rio belum mendapat titik terang.
Sebelumnya, masa depan pembalap kelahiran Surakarta, Jawa Tengah tersebut sempat simpang siur. Sebab, Rio harus wajib mengeluarkan dana sebesar 15 juta euro atau sekira Rp 216 miliar untuk Manor yang merupakan tim F1 yang menerapkan sistem pay driver.
Kendati demikian, titik terang itu datang dari pihak manajemen Rio yang memberikan garansi bisa tampil penuh musim ini. Alhasil, putra pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati tersebut mengaku cukup fokus dengan apa yang dikerjakannya saat ini bersama Tim Manor.
“Itu apa yang diberitahui kepada saya oleh manajemen. Saya senang pada saat ini merasa cukup percaya diri untuk mengakhirinya dengan baik,” ucap Rio menukil dari Autosport, Sabtu (9/6/2016).
“Saya jelas fokus penuh untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan mendapatkan hasil yang saya inginkan. Apa yang terjadi sekarang bergantung kepada manajemen saya dan dari apa yang saya dengar. Semua kini berjalan baik,” tuntas pembalap berusia 23 tahun tersebut.
Bos Manor Racing, Kagumi Kegigihan Rio Haryanto
Kenyataan pahit bahwa pembalap muda kebanggaan Indonesia, Rio Haryanto, masih belum mampu memberikan poin untuk Manor Racing Team di Formula One (F1) 2016 hingga seri Austria lalu, tidak mempengaruhi penilaian Manor Racing Team. Performa Rio tetap mendapat pujian khususnya dari Direktur Balap Manor Racing, Dave Ryan.
Ia cukup senang melihat Rio bisa kembali membalap hingga garis finis dan meraih posisi 16. Menurut Ryan, pembalap berusia 23 tahun tersebut telah menunjukkan dirinya selalu membalap dengan penuh rasa gigih dan tidak mau menyerah.
“Rio menjalani balapan dengan penuh kegigihan dan bisa senang dengan posisi ke-16 hari ini,” kata Ryan, sebagaimana tertulis dalam keterangan persnya.
Ryan mengakui Rio berada dalam strategi yang berbeda dari rekan setimnya Pascal Wehrlein. Menurut Ryan, perbedaan strategi tersebut dilakukan agar tim bisa menemukan respons yang tepat dalam situasi yang berbeda.
“Rio berada pada strategi yang berbeda. Kami membagi strategi, sehingga kami akan berada dalam posisi yang baik untuk merespon setiap kesempatan,” jelas Ryan.