Tourism Working Group G20 Resmi Dimulai, Menparekraf Harap Lahirkan Program Nyata Pulihkan Sektor Parekraf
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan ‘Kick Off Tourism Working Group G20 tahun 2022” yang digelar secara hybrid (offline dan online), Senin (14/02/2022)
Untuk acara offline diselenggarakan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf dan dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) secara virtual serta dilanjutkan dengan dibunyikannya alat music tradisional dari Bali.
Acara Kick Off Tourism Working Group G20 ini turut dihadiri, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata Italia Massimo Garavaglia, Sekretaris Jenderal Tourism World Organization (UNWTO) Zurab Pololikashvili dan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Wisnu Bawa Tarunajaya
Tourism Working Group G20 merupakan salah satu dari 16 Working Group yang dilaksanakan jelang acara puncak yakni KTT G-20 pada November mendatang. Dalam Working Group ini, para ahli dari negara G20, akan mencari solusi untuk penanganan isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian dan akhirnya KTT.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan Tourism Working Group G20 fokus membahas upaya-upaya untuk memajukan dan memulihkan sektor paragraf pasca krisis Covid-19 dengan mempromosikan resiliensi, ketahanan pariwisata atau ketangguhan.
Penguatan peran masyarakat di sektor parekraf menjadi bagian isu yang telah diidentifikasi dalam Working Group G20 ini, pasalnya masyarakat merupakan agen perubahan atau Agent of Change untuk transformasi pariwisata.
’Oleh karena itu working group ini akan memfokuskan memberdayakan masyarakat melalui pengembangan lebih lanjut untuk UMKM untuk micro small and medium enterprises dan community based tourism pariwisata berbasis komunitas seperti desa wisata desa kreatif dan program-program yang berkeadilan,” kata Menparekraf.
Hal tersebut sejalan dengan focus Kemenparekraf dalam mengembangkan sektor parekraf melalui meningkatkan kapasitas SDM. Bahkan Menparekraf telah beberapa kali hadir dan melihat langsung pelatihan dan pendamping SDM, baik dari segi peningkatan human capital maupun juga penerapan protokol berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability)
“Kita memiliki 34 juta penduduk yang menggantungkan hidupnya di sektor Pariwisata dan ekonomi kreatif. Kami sudah mengedepankan strategi inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam menyikapi pergeseran tren yang berfokus pada quality tourism dengan konsep personalize, customize, localize, dan smaller in size,” terang Menparekraf
Menparekraf menyebut hasil dari Working Group ini, nantinya akan dibahas di pertemuan tingkat menteri negara-negara G20. Dengan demikian, harus ada sinergi yang kuat antar kementerian dan Lembaga untuk memperjuangkan kepentingan nasional termasuk untuk kepentingan sektor parekraf.
“Melalui TWG kali ini, harapan kami kita akan menghasilkan suatu program yang konkrit berdasarkan best practice dan Indonesia sudah dianggap telah menjalankan best practices dalam penanganan pandemi covid 19 dan ini sudah sesuai dengan arahan presiden,” harap Menparekraf.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan UMKM memegang peran penting dalam memulihkan perekonomian termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif Sektor UMKM menjadi sektor yang diprioritaskan untuk dikembangkan sesuai dengan deklarasi G20 tahun lalu di Roma, Italia
Menurut Menko Perekonomian, rangkaian acara G-20 yang jumlahnya lebih dari 400 kegiatan memiliki potensi PDB sebesar Rp7,4 triliun dan dapat membuka 33 ribu lapangan kerja baru
“Oleh karena itu saya tentu berharap Kementerian Pariwisata Bapak Sandiaga Uno mendorong ekonomi kreatif sebagai pengampu dari pada Tourism Working Group agar locomotive recovery dari sektor tourism ini di tahun 2022 ini bisa terdorong dengan kegiatan G20,” ujar Menko Perekonomian.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Italia Massimo Garavaglia mengatakan industri pariwisata dan komunitas lokal harus dapat mengambil kesempatan yang ditawarkan oleh tren baru yakni permintaan terhadap pengalaman wisata yang berbeda-beda dan berkelanjutan, kemudian mengambil keuntungan dari inovasi digital serta memainkan peran aktif dalam evolusi menuju pariwisata yang semakin berkelanjutan
“Saya yakin Presidensi Indonesia akan mengarahkan aktivitas dari Tourism Working Group dalam cara yang paling efektif untuk mengatasi tantangan dan mengambil kesempatan untuk mendorong kemakmuran, mendorong pembangunan bagi masyarakat kita serta menkonsolidasikan pariwisata ramah lingkungan, kami siap bekerjasama dalam hal ini,” kata Menpar Italia.