Untar Gelar Halalbihalal 1446 H: Pererat Silaturahmi dan Dorong Kolaborasi Internasional

Universitas Tarumanagara (Untar) kembali menyelenggarakan tradisi tahunan Halalbihalal dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1446 H di Auditorium lantai 8, Kampus I Untar, pada Rabu, (23/4/2025).
Tahun ini, Halalbihalal Untar mengusung tema “Harmoni dalam Keberagaman, Sinergi Menuju Kemenangan”, yang merefleksikan semangat inklusivitas dan kerja sama di tengah keberagaman budaya dan latar belakang yang ada di lingkungan kampus.
Turut hadir pada acara ini, yakni Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., Rektor Untar Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., Wakil Rektor Untar Sri Tiatri, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog, serta para pimpinan dan dosen di lingkungan kampus, serta perwakilan dari mitra Untar.
Salah satu hal yang membedakan Halalbihalal Untar tahun ini adalah hadirnya sentuhan budaya Minangkabau. Dalam semangat pelestarian budaya nusantara yang selalu diusung oleh Untar, nuansa budaya Padang dihadirkan melalui piring dari Sumatera Barat. Penampilan tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap kekayaan budaya Indonesia yang begitu beragam. Selain tari piring, juga disuguhkan kesenian rampak bedug yang tampil sebagai pembuka acara Halalbihalal.

Rektor Untar, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M, mengatakan acara Halalbihalal tidak hanya menjadi wadah silaturahmi sivitas akademika, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat arah kolaborasi Untar, termasuk dalam skala internasional.
Rektor menjelaskan bahwa pada tahun 2025, reputasi Untar akan diarahkan untuk menjadi kampus yang lebih terbuka terhadap kolaborasi global.
“Tentu kita ingin meningkatkan kolaborasi internasional sebagai salah satu pilar penting dalam rangka melaksanakan program internasionalisasi yang dicanangkan oleh Untar,” ujarnya.
Langkah awal dalam program ini ditunjukkan melalui kerja sama dengan Kun Shan University yang menjadi salah satu perguruan tinggi ternama di Taiwan. Menurut Prof. Amad Sudiro, kolaborasi ini mencakup berbagai aspek, seperti riset bersama, pengabdian kepada masyarakat, penulisan publikasi bersama, hingga pertukaran mahasiswa dan dosen.

Untar juga terus membuka pintu kerja sama serupa dengan berbagai kampus mitra strategis lainnya di dunia. Tujuannya adalah memperluas jejaring akademik dan mendukung pengembangan inovasi di lingkungan kampus.
“Dukungan terhadap program internasionalisasi ini juga selaras dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, khususnya melalui penerapan kurikulum Merdeka Belajar yang memberikan keleluasaan bagi perguruan tinggi untuk mengembangkan program-program internasional,” tambahnya.
Dengan semangat kolaboratif dan visi global, Untar optimis mampu mencetak lulusan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H. ia mengatakan komitmen Untar untuk memperkuat kolaborasi internasional ditunjukan dengan menghadirkan fasilitas yang bukan saja dapat digunakan oleh mahasiswa Untar namun juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dari luar negeri, salah satunya adalah kehadiran Untar Residence (URes),

Untar Residence adalah dormitori satu tower yang terdiri dari 165 kamar, dan merupakan satu-satunya fasilitas hunian mahasiswa yang berada di dalam lingkungan kampus Untar. Letaknya yang strategis yakni berdekatan dengan rumah sakit milik Untar, Royal Taruma Hospital, sekolah, lapangan olahraga, dan fasilitas kampus lainnya. Hunian ini menjadikan bagian dari konsep “one stop service” yang mendukung kenyamanan dan produktivitas mahasiswa.
“Dormitori ini mendukung penuh visi internasionalisasi Untar. Kalau kita punya hunian yang layak dan nyaman, saya yakin mahasiswa asing akan tertarik untuk bergabung. Ini juga mendukung program pertukaran pelajar dan kolaborasi global,” ujar Prof. Ariawan.