Walikota Deri Asta Usulkan Menaker Bangun Workshop Otomotif Alat Berat di Sawahlunto

Walikota Sawahlunto Deri Asta bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Ida Fauziyah di Kantor Kementerian Tenaga Kerja, Jakarta, belum lama ini. Dalam pertemuan ini Walikota Deri Asta didampingi Ketua DPRD Sawahlunto, Ny. Eka Wahyu yang ikut mendampingi Walikota Deri Asta dan mantan Dirjen Binalattas Kemnaker, Masri Hasyar.
Pertemuan ini membahas soal sektor ketenagakerjaan di Sawahlunto, salah satu tentang pelatihan kerja. Terkait hal ini, Walikota Deri Asta mengusulkan agar Menteri Tenaga Kerja membangun workshop otomotif khusus alat berat yang nanti bisa disinergikan dengan Balai Latihan Kerja (BLK) di Sawahlunto.
Pembangunan workshop ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sehingga angka pengangguran dapat ditekan
“Nantinya workshop otomotif alat berat Sawahlunto ada di bawah binaan BLK Padang, Kita berharap secepatnya pembangunan workshop ini terwujud karena lahan kita sudah punya,” katanya.
Walikota Deri Asta, mengatakan untuk lahan tempat workshop tersebut sudah tersedia yakni di kawasan Parambahan, Kecamatan Talawi. Lokasi ini dinilai cocok untuk dijadikan tempat workshop otomotif alat berat.
Namun agar ada penilaian dari Kemenaker, Walikota Deri Asta mengundang Menteri Tenaga Kerja maupun tim dari Kemenaker untuk meninjau lokasi tersebut. Kedatangan tim dari Kemenaker dapat menilai apakah sudah layak atau masih ada kekurangan.
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mendukung upaya Pemerintah Daerah (Pemda) menurunkan pengangguran melalui berbagai program yang sesuai dengan karakteristik demografi daerahnya. Program-program yang dilaksanakan daerah seyogyanya bersinergi dengan program Kemnaker.
“Yakni program-program yang mendorong penempatan tenaga kerja baik di dalam hubungan kerja maupun di luar hubungan kerja, untuk penempatan tenaga kerja di dalam negeri maupun luar negeri,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Menurut Menaker Ida Fauziyah, Pemda dapat mengoptimalkan SDM yang ada di daerah untuk dapat masuk ke pasar kerja melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Lokal (AKL), maupun Antar Kerja Antar Negara (AKAN). Pemda juga dapat mengembangkan berbagai program peningkatan kompetensi, sehingga mampu bersaing dengan SDM daerah lain dan berkompetisi di pasar kerja nasional.
“Termasuk pula program-program pemberdayaan bagi tenaga kerja disabilitas, muda, wanita, dan lanjut usia, agar tenaga kerja khusus yang vulnerable (rentan) ini memperoleh kesempatan sama untuk masuk dalam pasar kerja,” ujar Ida Fauziyah