LifestyleMusicPhotography

Ada Wayang Di Festival Budaya Perancis

Seekor burung berukuran sangat besar akan melayang di langit Jakarta, tepatnya pada 30 April 2016 pukul 19.00 wib. Bukan burung dinosaurus atau yang lainnya, tapi burung ini adalah sebuah wayang yang indah hasil kreasi seniman Indonesia dan Prancis.

Bukan tanpa alasan wayang burung ini hadir di Jakarta, lebih tepatnya di Plaza Senayan. Karena wayang burung ini merupakan wayang layang yang khusus diciptakan sebagai pembuka Festival Budaya Prancis yang akan diselenggarakan selama tiga bulan ke depan hingga bulan Juni 2016.

“Wayang dan burung memiliki makna penting bagi Indonesia. Burung sendiri menjadi simbol negara Indonesia, dan wayang sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia,” jelas Didier Vuillecot, Manajer Printemps Français 2016 dalam konferensi pers Festiva Budaya Perancis di Jakarta.

Proyek ini melibatkan seniman dari dua negara, yaitu 3 seniman dari Prancis dan 9 seniman Indonesia. Salah satu panitia penyelenggaraan Festival Budaya Prancis, Elisabeth Simonet menjelaskan para seniman-seniman hebat ini, Les Rémounaleurs beranggotakan Gallia Vallet, Olivier Valet, dan Anne Bitran. Sedangkan seniman Indonesia adalah Bob dari Marjinal Kolektif, Heri Dono, Rangga Jadoel, Sugeng Utomo, Gepeng Dewantoro, Wayang Motekar, dan Senyawa, (Rully Shabara dan Wukir Suryadi).

Pertunjukan ini menjadi istimewa karena musik Senyawa akan mengiringi wayang burung dengan lebar 8 meter diterbangkan di langit Jakarta, dengan bantuan sejumlah balon helium. Pada tubuh burung itu sendiri akan dihiasi gambar-gambar hasil kreasi seniman.

Semua kalangan, dengan berbagai rentang usia bisa menikmati penanda dibukanya Festival Budaya Prancis 2016. Acara ini untuk kali pertama akan dibuka di Yogyakarta pada tanggal 28 April 2016 di Museum Nasional Yogyakarta pukul 19.30 wib. Berbagai rangkaian pertunjukan berbeda digelar selama tiga bulan, mulai tanggal 28 April 2016 hingga 11 Juni 2016.

“Tahun ini akan ada banyak acara, dan yang terbesar adalah wayang burung di Senayan. Selain itu, ada tari hip hop, jazz, arsitektur, seni visual, fotografi, musik klasik,” tutup Elisabeth.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button