pesmol-ikan

Ada yang menarik di penyelenggaraan Europalia Arts Festival yang dilangsungkan di Belgia yakni hadirnya berbagai macam kuliner khas Indonesia. Festival ini dijadikan upaya untuk lebih intens lagi mempromosikan makanan khas nusantara di kawasan Eropa khususnya di Belgia. Selain warga Belgia yang minat dengan masakan Indonesia dijadikan alasan untuk mempromosikan kuliner Indonesia.

“Makanan Indonesia ternyata cukup banyak diminati warga Belgia mengingat banyak yang sudah memesan dan menikmati,” kata juru masak Ray Adriansyah kepada pers di Brussel, Belgia, Jumat, 13 Oktober 2017.
Jumlah menu yang dipromosikannya pun cukup banyak yakni ada 10 item yaitu tahu gejrot, otak-otak, cakalang asap, sate kelinci, saksang, pesmol mujair, bebek woku, kalio sapi, sayur godok, dan klapertart. Bahkan untuk benar-benar menambah cita rasa Indonesia, sebagian bahan baku yang digunakan didatangkan  langsung  dari Indonesia. Untuk bawang merah dan bawang putih misalnya, dibawa dari Indonesia tapi untuk daging dan ikan bisa didapat di Belgia.

Ray  mengaku rasa yang dihasilkan harus memenuhi keinginan masyarakat Eropa, seperti rasa pedas yang tren dengan masakan Indonesia harus dikurangi. Hal ini penting agar masakan Indonesia lebih dikenal masyarakat eropa khususnya Belgia.
“Sekalipun tidak terlalu pedas tapi kita memasak tetap mempertahankan citra rasa khas Indonesia,” katanya.

Ray pun mengungkapkan alasan kenapa pada promosi kali ini tidak mengikutsertakan nasi goreng dan rendang yang didaulat sebagai brand masakan Indonesia kepada dunia. Hal itu dilakukan karena kebanyakan warga Eropa sudah mengenal dua makanan tersebut.
“Justru kita ingin mengangkat masakan lain untuk menunjukkan Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang banyak dan layak dipilih,” tambahnya.

Promosi kuliner itu diselenggarakan di Callens Cafe, sebuah restoran yang sudah eksis lebih dari 100 tahun menjadi lokasi makanan Indonesia sebagai bagian dari promosi Indonesia serta diplomasi budaya melalui gastronomi (keahlian memasak).

Restoran yang menyabet posisi bergengsi dua tahun berturut turut 2016 dan 2017 sebagai satu dari 50 restoran terbaik Asia.

Juru masak Ray bersama juru masak Putu dan Made dalam promosi ini membawa konsep “Nusantara by Locavore”.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Kuliner dan Belanja, Kementerian Pariwisata Vita Datau Messakh dalam keterangan tertulis, mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat mendorong TTI (Trade, Tourism and Investment) Indonesia yang berdampak positif bagi ekonomi Indonesia yang antara lain dengan banyaknya wisatawan asing datang ke Tanah Air.

Kegiatan yang bersamaan dengan Europuropalia menjadi pembicaran hangat di kalangan warga Belgia saat ini setelah pada pembukaan dihadiri Raja Belgia Philippe – Philippe Leopold Louis Marie dan Ratu Mathilde, serta Wakil Presiden Jusuf Kala pada Selasa (10/10) di Brussel dengan Indonesia sebagai “Host Country”.

Perhelatan gastronomi akan terus menampilkan chef Indonesia pilihan.

Kegiatan terbesar adalah 1-16 November 2017 dii Steigenberger Hotel, Brussel, yang selama 16 hari hotel ternama ini akan disulap menjadi “Indonesia Kecil” dan mengusung tema “Flavors of Indonesia”.

Selain makanan khas, keberadaan kopi dan teh Indonesia akan semakin menguatkan posisi Indonesia di Europalia 2017-2018. Festival Seni Europalia Indonesia berlangsung selama 104 hari, dimulai 10 Oktober 2017-21 Januari 2018.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *