Andai Lingkungan Bisa Bicara
I”People may doubt what you say, but they will believe what you do”- Lewis Cass
Untuk melakukan sesuatu yang besar, kita harus mulai dari hal-hal kecil yang bisa berdampak besar di kemudian hari. Untuk berbuat sesuatu tidak semua orang akan merespon apa yang akan kita lakukan, tetapi jika kita sudah berbuat sesuatu dan berdampak positif semua orang akan memuji-muji kita. Jika kita ingin berbuat sesuatu terhadap lingkungan kita, kita harus peduli dengan lingkungan kita. Lingkungan disekitar kita adalah apa yang kita butuhkan untuk bertahan hidup di bumi ini. Sumber makanan, sumber daya alam, aneka ragam hayati, non hayati, dan teknologi sumber daya alam buatan dan lain-lain semua berasal dari lingkungan di sekitar kita.
Jika semua sumber kehidupan kita terabaikan karena kelalaian kita sebagai manusia yang dibekali akal pintar oleh pencipta, maka siapa yang akan menyelamatkan lingkungan disekitar kita? Seandainya tumbuhan bisa bicara, kita akan tau bagaimana perasaan dia, bagaimana melestarikan dia dengan benar. Tetapi, kenyataannya tumbuhan tidak bisa bicara. Jadi kita harus bisa peka terhadap lingkungan sekitar kita. Dan berterima kasih kepada mereka, karena mereka kita tidak bisa hidup seperti ini.
Maka dari itu kita harus bisa mengenal lingkungan disekitar kita, mengerti apa yang terjadi disekitar kita. Dan memulai dari hal-hal kecil dari diri kita sendiri, lalu akan menjadi karakter kita dan akan menjadi budaya yang terjadi di sekitar kita. “Untuk merubah bumi kita, maka harus merubah manusianya dan alam itu sendiri” kata bapak Agus Rochiyardi selaku Direktur PT. Seabreez Indonesia.
Kita harus melibatkan semua kalangan yang ada, mulai dari pemerintah hingga masyarakat untuk bisa memelihara lingkungan kita. Mulai dari mengeluarkan undang-undang, peraturan pemerintah, dan corporate social responsibility.
Penulis: AGUSTINA AYU SYAFITRI/Finalis no.8
