Bali Akan Memiliki Bandara Internasional Ke 2 di Kubutambahan
Pulau Dewata yang saat ini menjadi andalan pariwisata Indonesia, tengah berbenah diri. Berbenah dari sector akomodasi, rencananya Bali akan menambah Bandara Internasional baru, yang saat ini bandara Ngurah Rai sudah sangat padat melayani rute internasional.
Bandara kedua di Bali sudah positif dibangun di Kubutambahan. Seperti yang dikatakan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Pemerintah Pusat telah menetapkan lokasi rencana pembangunan Bandara Internasional di Bali Utara. Lokasi yang dipilih adalah Kawasan Kubutambahan.
Perkembangan selanjutnya agar nantinya pengembangan bandara tidak berdampak social karena lokasi berada di utara jalan raya, maka dilakukan kembali studi kelayakan dengan menggeser ke selatan sebagai solusi baru untuk menghindari dampak social, serta secara teknis dan struktural karena tanahnya bergelombang dapat dikerjakan.
“Dari berbagai alternative simulasi yang didsikusikan secara intens dengan tim teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, serta agar tak berdampak social, antara lain agar tidak melalukan pemindahan pura, pemindahan penduduk dan pemakaian sedikit mungkin sawah, maka ditemukan lokasi ke selatan, “ paparnya.
Uji Kelayakan Lokasi Pembangunan Bandar Udara Internasional Buleleng (BIB) di Bali Utara ini, jelas Agus, telah dipaparkan Kementerian Perhubungan bersama Angkasa Pura di hadapan Bupati Buleleng, di sebuah hotel di Jakarta akhir pekan lalu.
“Pemerintah Pusat telah menetapkan lokasi rencana pembangunan Bandara Internasional di Bali Utara dengan menetapkan lokasi di Kawasan Kubutambahan. Uji Kelayakan Bandara sudah selesai dan tempatnya ditetapkan di Kubutambahan,”jelasnya.
Dalam paparan itu secara detail divisualkan hasil kajian FS 1 tahun 2009 dan diamandemen ke FS 2 tahun 2013 dengan layout Kubutabahan utara ( FS 1) dan selatan ( FS 2) melahirkan 5 alternativ layout yakni, sisi utara 2 layout, sisi selatan 2 layout dan hybrid (utara dan selatan ) 1 layout.
Kemudian atas berbagai kejian teknis, dampak social/ lingkungan, kemudahan penyediaan lahan dsb. akhirnya diputuskan memakai layout hybrid sebagai layout terbaik pembangunan Banda Udara Internasional Baru Bali. Rencananya, untuk melengkapi bandara itu dibangun aerocity untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan generator bagi lalu lintas udara.