Di Hari Pertama Kejurnas Barongsai 2022, DKI Jakarta Berhasil Meraih Tiga Medali

0
IMG_4619 - Copy

Provinsi DKI Jakarta berhasil mendulang tiga medali pada hari pertama Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Barongsai 2022 yang dilangsungkan di Sleman City Hall, Jumat (07/10/2022). Tiga medali tersebut yakni dua medali emas dan satu perak.

Dua medali emas yang diraih  berasal dari nomor Naga Kecepatan dan Pekingsai Kecepatan. Sementara medali perak,  didapatkan melalui  nomor Pekingsai Taolu Bebas.

Di nomor Naga Kecepatan, atlet barongsai dari Ibu Kota ini mencetak waktu tercepat yakni 54 detik dan untuk nomor Pekingsai Kecepatan, waktu yang diraih 1 menit 20 detik. Sedangkan untuk nomor Pekingsai Taolu Bebas, hanya mampu mengumpulkan nilai 7.91.

Selain medali, Provinsi DKI Jakarta juga mendapatkan uang pembinaan dari PB FOBI yang besarannya disesuaikan dengan prestasi yang diraih.

Perolehan medali Kejurnas Barongsai 2022 ini,  menambah koleksi medali yang pernah diperoleh provinsi DKI Jakarta. Bahkan medali yang pernah diraih tak hanya berasal dari kejuaraan nasional,  namun juga kejuaraan dunia yakni pada tahun 2013  dan 2014 di Tiongkok.  Saat itu atlet DKI Jakarta  mendapat dua medali perak. 

Manajer kontingen Provinsi DKI Jakarta Taufik gunawan menyampaikan rasa syukur karena tim dari DKI Jakarta dapat mengawali kejuaraan dengan hasil yang cukup memuaskan

“Gembira ya perasaannya ini membuktikan bahwa hasil tidak pernah menghianati kerja keras,” kata Taufik saat diwawancarai tim liputan EL JOHN Media.

Medali yang diraih tersebut menjadi motivasi para atlet agar  terus berlatih untuk persiapan menghadapai PON XXI tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. “Untuk PON kita pasti targetkan emas yakni dua medali emas di nomor Pekingsai dan nomor-nomor lainnya,” ujar Taufik yang juga sebagai Wakil Ketua FOBI DKI Jakarta

Taufik membeberkan cara FOBI DKI Jakarta dalam melatih para atlet barongsai agar dapat berprestasi di setiap turnamen. Latihan yang dilakukan yakni latihan secara berkala  dan yang tak kalah penting adalah menjaga gizi atlet.

“Kita punya program di enam bulan pertama kita latihan seminggu dua kali lalu di enam bulan berikutnya kita bertahap latihan seminggu tiga kali, seminggu empat kali. Di bulan terakhir itu, kita latihan setiap hari,” tutur Taufik

“Atlet itu tidak hanya sekedar latihan tetapi harus diperhatikan juga gizinya lalu pola hidupnya, tidak boleh begadang, tidak boleh makan minyak. Jadi gizi sama pola hidup benar-benar kita perhatikan,” sambung Taufik.

Kedepan, FOBI DKI Jakarta akan gencar melakukan regenerasi atlet-atlet barongsai. Hal ini penting agar dapat menumbuhkan  atlet-atlet baru dan muda yang nantinya dapat mencetak lebih banyak lagi prestasi

“Lebih banyak bibit yang minat menjadi atlet barongsai. Itu harapan kami. Jadi ada generasi  karena paling sulit itu regenerasi  sama dukungan pemerintah. Kalau kita lihat dari sarana dan prasarana latihan memang DKI masih belum memadai jati latihan masih apa adanya, tetapi atlet kita tetap semangat untuk latihan,” tandas Taufik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *