Ditjen Bimas Buddha Berharap Peserta Wisata Pilgrim Ceritakan Keindahan Borobudur
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha) Kementerian Agama menyampaikan terima kasih kepada Taman Wisata Candi (TWC) dan Vice President Association of Buddhist Tour Operators (ABTO) Efendi Hansen yang telah menggagas kegiatan famtrip spiritual Borobudur pada 4-7 September 2023. Hal tersebut disampaikan Penyelenggara Bimas Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang Saring saat acara Welcome Dinner bersama peserta Famtrip di Manohara Resort, Magelang, Selasa (06/09/2023).
Saring menyampaikan wisata Pilgrim atau religi ini, sangat mendukung program Pemerintah yang ingin menjadikan Candi Borobudur bukan hanya sebagai objek wisata namun juga sebagai tempat ibadah umat Buddha di dunia.
“Saya penyelenggara Bimas Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang yang sekaligus mendapat pesan dari bapak Direktur (Direktur Urusan Agama Buddha Kemenag Nyoman Suriadarma) bahwa kegiatan ini sangat mendukung terhadap program-program Pemerintah,” kata Saring.
“Dan diucapkan terima kasih kepada bapak Hansen dan Ibu Emilia beserta seluruh jajaran menjadi Prakarsa kegiatan famtrip yang ada di Borobudur dengan harapan seluruh peserta famtrip, panitia dan pihak-pihak yang terlibat mendapatkan manfaat berkah yang melimpah sepanjang umur, dijauhkan dari marabahaya, jauhkan dari kesulitan-kesulitan beliau harapannya seperti itu,” sambungnya.
Saring mengatakan Ditjen Bimas Buddha berharap para peserta famtrip yang berasal dari enam negara (Malaysia, Thailand, Singapura, Nepal, India dan Indonesia) setelah pulang ke negaranya atau ke kampung halamannya dapat bercerita tentang keindahan Borobudur dan candi lainnya yang ada di Jawa Tengah.
“Harapan kami semua, setelah Kembali ke negara masing-masing bisa bercerita keindahan Borobudur dari sisi wisata, dan betapa agungnya Borobudur di sisi pilgrimage atau religi sehingga kedepan bisa mengajak saudara, keluarga berkunjung ke Borobudur baik untuk wisata spiritual yaitu yang puja atau dharmayatra atau pilgrimage maupun wisata regular dengan melihat keindahan Borobudur dan sekitarnya,” tutur Saring.
Menurut Saring, dengan memperkenalkan Borobudur maka akan banyak wisatawan yang datang ke salah satu Keajaiban Dunia ini, baik yang ingin berwisata dengan bersenang-senang maupun wisata berbasis spiritual sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pelaku usaha kecil yang ada di Magelang dan daerah sekitarnya.
“Karena destinasi Super Prioritas tentunya Pemerintah punya maksud dan tujuan, di mana dengan adanya Borobudur menjadi wisata Pilgrimage secara tidak langsung embrio-embrio yang ada disekitarnya pasti akan mendapat manfaatnya, salah satu contoh ini sudah mulai adanya sandal Upanat, itu kan ekonomi kerakyatan yang ada di sekitar Borobudur dari Paket Pilgrimage ini,” terang Saring.
Seperti diketahui peserta Famtrip merupakan para CEO tour operator dari enam negara. Mereka diundang untuk merasakan wisata pilgrim dan nantinya dapat mempromosikan paket wisata Pilgrim kepada umat Buddha yang ada di negaranya