Film Tabula Rasa Goda Penonton di Sofia International Film Festival
Film karya anak bangsa, “Tabula Rasa” (2014), karya Adriyanto Dewo, ditayangkan dalam segmen khusus Sofia International Film Festival (SIFF), yang berlangsung pada tanggal 7 sampai dengan 29 Maret 2018 di beberapa bioskop/sinema di Bulgaria. Ini merupakan pertama kalinya film Indonesia berpartisipasi dalam SIFF yang merupakan festival film terbesar di Bulgaria dan juga merupakan salah satu festival bergengsi di Eropa. “Tabula Rasa” sendiri diputar pada “Indonesia Movie Night” Cinema House Sofia (23/3).
Tahun ini diperkirakan sekitar 80 ribu orang menyaksikan berbagai film internasional yang diputar dalam SIFF. Pemutaran film “Tabula Rasa” merupakan permintaan khusus dari panitia SIFF setelah dua film Indonesia lainnya yang didaftarkan tidak lolos seleksi untuk kategori kompetisi.
Dalam sambutan pemutaran film, Deputy Direktor SIFF, Mira Staleva menyambut tayangan film bertema kuliner “Tabula Rasa” sebagai cara untuk memperlezat hubungan bilateral kedua negara. Film ini menceritakan tentang Hans, seorang pemuda Papua yang putus asa karena tidak dapat meraih impiannya untuk menjadi pemain sepakbola ternama. Namun semangat hidupnya kembali lagi setelah bertemu dengan “Mak” yang mengajarinya untuk menjadi juru masak rumah makan Padang. Gambar makanan yang ditampilkan dalam film ini begitu menggoda, dan mengundang air liur penonton-penonton asal Indonesia. Seorang penonton asal Belanda, yang juga koki dan penggemar makanan padang, mengatakan bahwa film ini membuatnya ingin pulang untuk memasak makanan Indonesia.
Penonton yang terdiri dari berbagai kalangan di Bulgaria mulai dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintah, akademisi, pelajar dan masyarakat umum memberi sambutan antusias untuk film tersebut. Produser “Tabula Rasa”, Sheila Timothy, menyampaikan bahwa sangat senang karena film “Tabula Rasa” bisa dinikmati oleh penonton di Sofia, “Semoga semangat untuk merayakan keberagaman bisa ikut dirasakan”. Seperti tagline “Tabula Rasa”, makanan adalah itikad baik untuk bertemu”, ujarnya.
Di sela-sela pemutaran film, para penonton juga dapat merasakan lezatnya rendang Indonesia seperti yang ditampilkan dalam film “Tabula Rasa”. Menurut Dubes RI Sofia, Sri Astari Rasjid, promosi terpadu kuliner, film dan pariwisata Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan jumlah wisatawan Indonesia. Dubes RI menyampaikan dukungan untuk industri kreatif Indonesia agar semakin berkembang di tingkat internasional. Diharapkan pada SIFF tahun depan dapat ditampilkan lebih banyak film Indonesia, dan terdapat segmen khusus panorama beberapa film Indonesia. (Sumber: KBRI Sofia)