IIGCE 2024 Resmi Dibuka, Presiden Dorong Pengembangan Energi Bersih dari Panas Bumi
Dalam acara pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan potensi luar biasa energi geotermal Indonesia, yang mencapai sekitar 24.000 megawatt, tetapi masih belum dimanfaatkan secara optimal.
“Dari kunjungan saya ke tiga lokasi pembangkit listrik tenaga panas bumi, saya melihat peluang yang sangat besar. Banyak investor mencari energi hijau, namun proses yang ada terhambat,” kata Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa, menurut Menteri ESDM, proses perizinan konstruksi membutuhkan waktu 5 hingga 6 tahun, yang menghambat perkembangan sektor ini.
Presiden menegaskan bahwa hanya 11 persen dari total potensi geotermal yang saat ini telah dimanfaatkan. “Ini harus segera dibenahi agar kita bisa menambah kapasitas listrik hijau dengan cepat,” imbuhnya, menyoroti kebutuhan mendesak untuk mempercepat proses birokrasi.
Dalam pandangannya, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan energi terbarukan, mengingat negara ini memiliki 40 persen dari potensi geotermal dunia.
“Kita perlu berkomitmen untuk mengembangkan industri hijau dan melakukan transisi energi,” ujarnya, seraya mengingatkan tentang tantangan keterjangkauan harga yang sering dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Presiden juga menekankan pentingnya akses energi yang adil bagi seluruh masyarakat dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi. “Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, peneliti, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi isu perubahan iklim yang menjadi masalah global,” tambahnya.
Melalui forum IIGCE, Jokowi berharap dapat terwujud terobosan besar yang memungkinkan pembagian risiko, beban, dan keuntungan secara seimbang. “Kami ingin memastikan bahwa transisi energi hijau ini membawa manfaat bagi semua pihak, terutama rakyat kecil,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga mengapresiasi peran Pertamina, PLN, dan swasta lainnya dalam pengembangan energi geotermal. “Dengan kerjasama yang solid, kita dapat mewujudkan kesejahteraan inklusif dan akses energi yang lebih berkeadilan,” pungkasnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan para Duta Besar dari negara sahabat, menunjukkan dukungan luas untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia.