ikan mas arsik

Seiring semakin populernya keberadaan Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata ‘Bali Baru’ yang diusung pemerintah, semakin terkenal pula berbagai masakan khas Batak, salah satunya Ikan Mas Arsik.

Masakan yang satu ini adalah menu wajib setiap rumah tangga orang Batak baik yang masih tinggal di kampung halaman maupun yang sudah merantau. Seorang wanita Batak baru diacungi jempol sebagai seorang jago masak jika masakan arsiknya sudah enak dan layak dihidangkan kepada para tamu.

Umumnya untuk masakan arsik ini digunakan ikan mas. Dipilih ikan ini karena ikan mas tinggal di air jernih dan berenang maju dalam kelompok tanpa saling bertubrukan. Filosofinya adalah mereka yang memakan ikan ini akan hidup dalam harmoni, ke hulu dan ke hilir, rukun sampai akhir umurnya.

Untuk menu sehari-hari, boleh-boleh saja kita mengganti ikan mas ini dengan ikan air tawar lain seperti mujair, lele atau nila. Meskipun enak, dalam adat Batak tidak semua orang boleh disuguhi arsik. Kepada Tulang (paman dari pihak ibu), kita tidak boleh menghidangkan masakan ini karena ada masakan lain yang lebih pantas/ cocok. Penjelasan lebih mendalam mengenai hal ini memerlukan pemahaman akan budaya Batak yang lebih jauh lagi.

Citarasa arsik ini asin, asam/ kecut, bisa juga pedas (bergantung ada tidaknya tambahan cabe). Rasa yang khas disumbangkan oleh bumbu khas Sumatera yaitu andaliman dan bunga rias (kerap juga disebut kecombrang). Cara yang digunakan untuk memasaknya adalah mendidihkan air berikut bumbu halus, baru ikan dimasukkan.

Ada cara lain yaitu dengan melumurkan bumbu ke badan dan rongga ikan, memasukkan ikan ke dalam air yang masih dingin lalu dididihkan sampai matang. Karena hampir setiap rumah menghidangkan makanan ini, tidak ada standar yang benar-benar baku mengenai resep arsik yang benar.  Arsik ikan mas itu bersantan tapi bukan gulai. Rasanya bukan pedas, tetapi getir dan asam karena adanya andaliman dan asam galugur.

Selain andaliman, yang bikin khas adalah bawang Batak. Ada juga yang menambahkan susu kerbau ke dalam masakan ini. Kalau ke  Sumatera Utara, banyak rumah makan Batak yang menyajikan menu ini. Ikan Mas Arsik adalah salah satu masakan khas batak yang sangat terkenal dan bisa dibilang masakan yang tidak bisa ketinggalan dalam setiap acara-acara adat batak, wanita yang bisa memasak Ikan Mas Arsik ini tentunya akan mempunyai nilai lebih dimata mertua (jika sudah menikah) dan tentu dimata pacar/suami.

Pada setiap acara-acara batak, baik acara adat maupun acara biasa, ikan mas ini adalah salah satu menu yang wajib ada, karena akan sangat janggal/aneh jika ada acara batak tanpa ada nya masakan ini. Dalam bahasa setempat ikan mas arsik dikenal dengan nama dekke na niarsik.

Darinya diolah sajian wajib setiap rumah tangga masyarakat Batak baik yang masih tinggal di kampung halaman maupun yang sudah merantau. Bahkan, bagi seorang wanita Batak dikatakan pandai memasak apabila bisa memasak ikan mas arsik dan layak dihidangkan kepada tamu. Bagi masyarakat Batak hidangan ini bukan sekedar kuliner belaka namun memiliki nilai tradisi yang kuat.

Ikan Mas Arsik adalah media persembahan bagi nenek moyang dan anggota keluarga yang sudah meninggal. Tidak hanya itu, Ikan Mas Arsik juga merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut filosofi adat Batak, ikan mas merupakan dekke sitio-tio dan dekke simudur-udur. Ikan ini melambangkan kemurnian hidup dan panjang umur. Pemaknaan ini dapat dilihat dari habitat ikan mas yang hidup di air tawar dan memiliki tubuh yang panjang.

Ikan ini juga melambangkan kehidupan damai turun temurun seperti halnya ikan mas yang hidup bergerombol (marudur-udur). Dalam setiap upacara adat Batak, ikan mas arsik yang sudah matang disajikan dalam bentuk memanjang seperti berenang. Jumlah ikan mas yang disajikan dalam setiap peristiwa adat berbeda-beda, satu ekor untuk untuk pasangan yang baru menikah, tiga ekor disajikan untuk pasangan yang baru memiliki anak, lima ekor disajikan untuk pasangan yang memiliki cucu, dan tujuh ekor disajikan untuk pemimpin masyarakat Batak.

Ikan Mas Arsik merupakan jenis ikan yang mudah ditemui di perairan air tawar. Oleh karena itu, tidak heran jika masyarakat Batak mudah mendapatkan ikan ini karena secara geografis mereka bermukim di pinggir danau air tawar yaitu Danau Toba.

Saat ini untuk konsumsi biasa keberadaan ikan mas arsik digantikan dengan ikan tawar jenis lain seperti ikan tongkol, ikan kembung, ikan kakap, dan lainnya. Akan tetapi, demi keperluan adat maka ikan yang digunakan haruslah Ikan Mas Arsik. Ikan Mas Arsik ini diolah dengan sama sekali tidak menggunakan minyak goreng.

Bumbu tidak ditumis tetapi hanya direbus saja. Bumbu masak yang digunakan pun hanya tumbuh di daerah pegunungan Toba Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera utara. Ikan Mas Arsik memiliki rasa yang nikmat, bagaimana tidak, ikan ini diramu menggunakan banyak bumbu dan rempah, yaitu : jeruk nipis, sere, bawang batak, daun singkong atau kacang panjang untuk uram-uramnya, asam gelugur, bunga rias (kecombrang), cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih, andaliman, kemiri, jahe, lengkuas, kunyit, daun salam, dan daun jeruk serta garam.

Tidaklah asyik ke Danau Toba tanpa menikmati Ikan Mas Arsik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *