Ingatkan Akan Ancaman Varian Omicron, Presiden Minta Program Vaksinasi Digencarkan

0
WhatsApp-Image-2021-12-03-at-11.53.49-AM (1)

Presiden RI  Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Hal tersebut, menjadi salah satu upaya dalam menangkal ancaman Covid-19 varian baru yakni Omicron yang saat ini sedang melanda banyak negara.

Selain itu, upaya lain adalah masyarakat yang belum vaksinasi untuk secepatnya melakukan vaksinasi. Untuk pelaksanaan vaksinasinya Presiden meminta untuk digencarkan termasuk kepada jajaran TNI-Polri agar program vaksinasi terus digalakan.

“Ancaman ini belum selesai. Kita boleh bersyukur, kita boleh berbangga tapi tetap harus waspada, hati-hati yang namanya sekarang ini ancaman gelombang keempat varian Omicron, hati-hati,” kata Presiden saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (03/12/2021).Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Presiden meminta kepada pihak-pihak yang bertugas di wilayah perbatasan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya varian Omicron tersebut. Kendati saat ini varian Omicron masih dalam penelitian, namun fakta di lapangan varian ini lebih cepat penularannya dibandingkan varian delta.

 “Utamanya, Polda-Polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri utamanya tenaga kerja kita yang dari luar waktu masuk kembali,” ucapnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta TNI-Polri beserta  jajarannya untuk terus mempercepat dan menggencarkan program vaksinasi Covid-19 terutama kepada provinsi-provinsi yang capaian vaksinasinya masih rendah.

“Provinsi-provinsi mana yang masih harus digencarkan, ada 15 provinsi yang masih di bawah 60 (persen). Sumsel, Sumbar, NTT, Kalbar, Kalsel, Riau, Sulbar, Sulsel, Maluku Utara, Sulteng, Papua Barat, Maluku, Sultra, Aceh, Papua,” ucap Presiden.

Ilustrasi

Selain itu, Kepala Negara juga terus menekankan pentingnya menjalankan protokol kesehatan secara ketat, serta meningkatkan upaya pengetesan dan pelacakan di setiap wilayah di Indonesia.

“Hati-hati 17 kabupaten/kota di 8 provinsi yang mengalami tren naik selama 2-3 minggu terakhir ini. Naik sedikit saja segera antisipasi, walaupun masih dalam hitungan puluhan per minggu tapi tetep harus segera diantisipasi karena larinya nanti bisa ke keamanan, bisa ke politik, ketertiban masyarakat, semuanya,” tandas Presiden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *