JFW 2020 Akan Dimeriahkan Dengan 2.800 Koleksi Daur Ulang

0

Pekan mode terbesar di Asia Tenggara, yaitu event Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 siap dihelat tanggal 19-25 Oktober 2019. Sampai detik ini, komite JFW 2020 akan menampilkan 76 show dari 240 label dan desainer, baik nasional maupun internasional.

Direktur JFW di Jakarta, yakni Lenni Tedja mengatakan, tahun ini JFW menjanjikan lebih dari 2.800 koleksi terbaru dengan berbagai tema yang beragam. Menurutnya, jumlah desainer dan koleksi yang akan ditampilkan mendatang meningkat sekitar 16% dibandingkan JFW tahun lalu.

“Beberapa desainer yang akan berpartisipasi adalah desainer dari program Indonesia Fashion Forward. Tiap desainer nantinya menampilkan koleksi yang segar dan sesuai dengan visi misi yang mengedepankan Indonesia. Salah satunya dengan memperkenalkan kekayaan Nusantara dan kepedulian terhadap sustainable fashion,” kata Lenni saat jumpa pers di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2019).

Related image

Tema dalam JFW 2020 adalah sustainable fashion atau fashion ramah lingkungan, yang memang tengah digalakkan di dunia. Hal ini pun direspons dengan baik oleh para desainer lokal yang akan berlaga di panggung JFW, salah satunya label Sejauh Mata Memandang.

Pendiri Sejauh Mata Memandang Chitra Subiyakto mengatakan, dalam perhelatan JFW nanti mereka akan memberikan persembahan terbaik kepada bumi, dengan tema “Daur”. Tema tersebut terefleksi melalui pemilihan material yang digunakan, mengutamakan kesejahteraan para perajin, hingga upaya mengurangi sampah limbah. dirinya pun berharap, label ini bisa menjadi penggerak bagi sekitarnya, untuk lebih sadar dan peduli kepada lingkungan.

“Bisa dibilang saya ini tukang kain sekaligus tukang sampah. Saya mengumpulkan setiap potongan kain sisa produksi, dan kembali dimanfaatkan untuk menjadi sebuah koleksi baru,” ungkap Chitra Subiyak.

Chitra menjelaskan, hal ini ia lakukan mengingat industri fashion telah menjadi salah satu penyumbang limbah tekstil terbesar di dunia. Untuk itu, diperlukan solusi untuk mengurangi limbah tekstil yang menyebabkan pencemaran lingkungan.

“Bahan kain yang kami gunakan bisa hancur terurai jika sudah tidak dipakai dalam waktu yang lama. Kami mencoba mengurangi penumpukkan sampah pakaian,” jelas Chitra Subiyakto.

Selain isu lingkungan, beberapa desainer juga berusaha mengangkat isu sosial yang terjadi di dunia internasional. Salah satunya adalah, desainer muda Yosafat Dwi Kurniawan yang bekerja sama dengan brand Make Over, dirinya akan membuat koleksi kontroversi.

“Koleksi nanti saya mengambil sedikit topik kontroversi yang sedang hangat di dunia Barat tentang Cultural Appropriation. Jadi saya ingin membahas dari sudut pandang saya, orang Indonesia yang memiliki keturunan darah Tionghoa,” tutur Yosafat Dwi Kurniawan.

Beberapa Desainer kenamaan juga akan berpartisipasi di JFW 2020 yakni Toton, Peggy Hartanto, BYO, Major Minor, Sean Sheila, Reves Studio, Danjyo Hiyoji, Rani Hatta, Novita Yunus, Frieden’ch Herman, Bateeq, Jenahara, dan masih banyak lagi. Beberapa desainer nasional lainnya adalah Oscar Lawalata, Natalia Kiantoro, Rama Dauhan, Diniira, dan seterusnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *