Kenali Faktor Penyebab Penyakit GERD dan Cara Mengatasinya

Penyakit asam lambung merupakan penyakit yang sering dijumpai oleh banyak orang. Penyakit ini tidak hanya dirasakan oleh kalangan lanjut usia, namun usia produktif pun juga ada yang mengeluhkan.
Namun kebanyakan orang yang mengalami penyakit ini selalu menyebut dengan penyakit maag. Sebenarnya dalam istilah dokter penyakit yang menyerang lambung disebut GERD (gastroesophageal reflux disease).
GERD disebabkan karena melemahnya katup antara kerongkongan dan lambung. Dalam kondisi normal, katup akan terbuka untuk memungkinkan makanan dan minuman dicerna di lambung. Begitu makanan dan minuman masuk, katup akan kembali tertutup untuk mencegah isi lambung naik ke kerongkongan.
dr. I Ketut Adi Suryana, Sp.PD mengatakan saat asam lambung naik ke kerongkongan akan menyebabkan hawa panas di sekitar dada. Jika dibiarkan akan bisa mual dan makanan yang masuk ke lambung dapat keluar kembali.
GERD itu gastroesophageal reflux, jadi relux itu dari asam lambungnya. Gejala yang paling sering itu adalah Heartburn atau rasa panas di dada, karena asam lambung itu kan panas, jadi kalau dia naik ke atas asamnya akan naik,” kata dokter spesialis penyakit dalam ini saat menjadi narasumber dalam program EL JOHN Medical Forum yang ditayangkan EL JOHN TV. Program ini dipandu oleh Cinthia Kusuma Rani (Miss Earth Indonesia 2019)
“Dan lama-lama ketika sudah naik ke atas, dia akan sesak karena panas dan sakit lalu mulai mual karena apa, karena ada sesuatu reflux itu tidak hanya asam lambung tetapi makanan kita juga akan naik. Jadi agak mau mual akhirnya naik ke atas dan akhirnya kadang-kadang air liur kita lebih banyak,” Namun, pada penderita Gerd, katup ini melemah dan tidak bisa menutup dengan baik, sehingga isi lambung kembali ke atas,” tambahnya.
Dokter I Ketut Adi menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan penyakit ini muncul, diantaranya faktor mekanik yang disebabkan karena rusaknya pintu lambung atau yang disebut dengan LES.
LES atau Lower Esophageal Sphincter merupakan lingkaran otot yang terletak diantara perut atau lambung dan esofagus atau kerongkongan. LES ini akan berfungsi sebagai pintu antara makanan dan minuman untuk turun dari kerongkongan ke lambung. Yang mana pada pasien penderita GERD atau gastroesophageal refluks disease terdapat kelemahan pada otot LES sehingga menyebabkan isi lambung dapat kembali ke atas kerongkongan atau disebut dengan refluks.
Faktor lainnya adalah karena lambung yang tidak bersih. Manfaat lambung untuk tubuh adalah untuk mencerna makanan. Makanan yang masuk ke kerongkongan akan dicerna oleh Enzim pepsin. Enzim mini, memiliki peran yang sangat penting dalam proses pencernaan dan penyerapan protein dalam makanan. Kekurangan atau kelebihan enzim pepsin dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
“Jadi lambung itu seperti pengaduk mesin jadi dihancurkan semua makanan yang jelek-jelek biar bersih dan yang baik-baik itu diserap, nah encim pepsiolitik ini kan parah jadi ketika dia reflux itu naik ke atas enzimnya juga naik,” ujar dokter I Ketut Adi.
Faktor selanjutnya yang memicu GERD adalah adanya Infeksi Helicobacter pylori adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Helicobacter pylori, yaitu bakteri yang dapat hidup di dalam lambung. Infeksi ini dapat terjadi ketika bakteri menyerang serta merusak dinding lambung.
“Jadi ada penyakit namanya Helicobacter pylori tapi itu masih penelitian belum banyak Cuma menjadi salah satu pemikiran kita dari klinik apakah penyebab hapilori atau tidak dan penyebab lainnya dari segi makanan,” terang dokter RS Risa Sentra Medika Cakranegara, Mataram ini
“Jadi makanan itu banyak sekali yang memicu terjadinya GERD itu sendiri. Tapi yang paling saya tekankan adalah biasanya pola makan. Pola makan itu biasanya kalau orang Indonesia sering telat makan, ketika sedang telat makan asam lambungnya tinggi itu karena ada faktor life style nya ya,” lanjutnya.
Guna mengatasi gejala GERD, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan golongan berikut ini, yaitu antasida, h2 receptor blockers, seperti cimetidine, famotidine, dan ranitidine, serta proton pump inhibitors (PPIs), seperti lansoprazole dan omeprazole.
Untuk menentukan jenis obat mana yang cocok dan tepat digunakan untuk mengobati penyakit GERD, Anda perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Di samping mengkonsumsi beberapa obat di atas, melakukan perubahan gaya hidup juga penting dilakukan supaya gejala GERD tidak kambuh kembali. Perubahan yang dimaksud adalah:
Menurunkan berat badan, jika memiliki berat badan yang berlebih, tidak merokok, meninggikan kepala saat tidur, tidak berbaring atau tidur setidaknya dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah makan, menghindari makanan atau minuman yang memicu asam lambung naik, seperti alkohol, susu, makanan yang pedas dan berlemak, coklat, mint, dan kopi. (Red)