Mahasiswa Mindanao State University Antusias Pelajari Keragaman Indonesia
Seperti halnya Filipina, Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.508 pulau, lebih dari 10.000 jumlahnya dibandingkan dengan jumlah pulau di Filipina. Hanya luas daratan Indonesia saja sebesar 2 juta km2, hampir 6,5 kali lipat luas daratan Filipina. Jika Indonesia diletakkan di peta Amerika Serikat, negara ini terbentang dari Los Angeles ke New York. Karena luasnya wilayah, Indonesia terbagi ke dalam 3 zona waktu.
Hal tersebut merupakan penjelasan Konsul Jenderal RI di Davao City Berlian Napitupulu mengawali ceramah umumnya di depan sembilan mahasiswa Mindanao State University (MSU) dari Marawi City.
Kesembilan mahasiswa MSU, didampingi oleh Senior Faculty dan Presidential Assitant for International Linkaging pada Kantor Rektorat MSU Marawi Prof. Juliet T. Mendoza, Ph.D., berkunjungi ke KJRI Davao City pada 23 Februari 2018. Kunjungan para mahasiswa MSU ini dilakukan di sela-sela menghadiri the 14th Mindanao International Studies Society Convention (MISSCON), di Marco Polo Hotel, Davao City pada 22-23 Februari 2018. Mereka merupakan mahasiswa tingkat akhir King Faisal Center for Islamic, Arabic, and Asian Studies pada Department of International Relations, MSU.
Dalam kesempatan itu, Konjen RI Berlian menjelaskan secara garis besar profil Indonesia di bidang sosial-budaya dan ekonomi serta potensi kekayaan alam. “Indonesia dan Filipina bertetangga karena Indonesia berbatasan langsung dengan Filipina di Mindanao dan Sulawesi. Selain itu, kita bersaudara karena kita berasal dari ras yang sama, yaitu Melayu. Kita memiliki banyak kesamaan di berbagai aspek sosial dan budaya. Namun, kita tidak saling mengenal dengan baik karena kita tidak saling berkomunikasi dan saling berkunjung. Seperti pepatah Indonesia menyatakan ‘Tak Kenal Maka Tak Sayang’. Untuk itu, kita harus mempromosikan hubungan, kerja sama, dan saling kunjungan, sebagaimana pepatah Inggris menyatakan ‘Seeing is believing‘. Jika kalian tidak berkunjung ke Indonesia, kalian tidak akan mengetahui indahnya pemandangan dan budaya, serta keramahan orang Indonesia. Ayo kita promosikan pertukaran kunjungan,” ujar Konjen Berlian Napitupulu.
Para mahasiswa MSU sangat tertarik untuk mempelajari keanekaragaman suku bangsa, bahasa, seni budaya, dan agama di Indonesia. Mereka juga terkesan ketika Konjen menjelaskan mengenai potensi ekonomi Indonesia sebagai negara produsen utama beberapa komoditas, seperti minyak kelapa sawit, karet, batu bara, timbal, dan tembaga serta beberapa produk manufaktur, seperti otomotif, sepeda motor, barang-barang peralatan rumah tangga, kapal, dan pesawat terbang.
Dalam Sesi Tanya Jawab, terjadi diskusi interaktif yang menarik. Para mahasiswa yang dapat menjawab pertanyaan penting memperoleh hadiah souvenir khas Indonesia. Bahkan Prof. Juliet T. Mendoza, Ph.D. memperoleh hadiah ketika beliau berhasil menjawab pertanyaan Konjen mengenai jumlah bandara dan pelabuhan yang dibangun pada 3 tahun terakhir Pemerintahan Presiden Jowo Widodo.
Pada akhir presentasi, ditampilkan pemutaran video singkat mengenai capaian pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Usai presentasi, Konjen RI memberikan cinderamata dan bahan-bahan promosi Indonesia untuk disampaikan kepada Rektor MSU serta foto bersama. Kunjungan diakhiri dengan kunjungan ke showroom KJRI Davao City, yang memamerkan sejumlah produk ekspor Indonesia