Manfaat ganja di balik kejelakkannya
Selama ini ganja memiliki reputasi yang cukup buruk, terutama dalam masalah kesehatan. Penggunaan ganja dalam takaran yang tak tepat dan sembarangan memang bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan. Misalkan kecanduan, rasa cemas, atau kerusakan otak yang berkaitan dengan ingatan. Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa risiko serangan jantung meningkat dalam waktu satu jam setelah seseorang merokok ganja. Meski begitu, rasanya tak adil jika melihat ganja hanya berdasarkan efek buruk yang disebabkannya. Ganja juga memiliki sisi baik dan bisa dimanfaatkan dalam hal kesehatan jika digunakan dengan tepat. Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.
Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong. Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Daun ganja adalah salah satu obat penyembuh kanker. Cara kerjanya adalah dengan mengaktifkan molekul tertentu yang terdapat dalam tubuh seperti cannabinoid receptor, yang pada akhirnya akan menghentikan kiriman sinyal rasa sakit ke otak. Masih ada lagi nih Sebuah senyawa dalam tanaman ganja yaitu senyawa cannabidiol ganja sangat efektif untuk meredakan nyeri yang terjadi di otak, yang biasanya menjadi pemicu gejala kejang pada pasien epilepsi. Senyawa ini dibantu oleh senyawa lain dalam tanaman ganja juga, yakni senyawa GWP42006. Ganja diketahui bisa meredakan rasa sakit dan nyeri, serta peradangan yang berkaitan dengan penyakit arthritis. Sudah menjadi rahasia umum kalau daun ganja memiliki pemutus sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak. Ini berarti daun ganja bisa menjadi obat pati rasa.
Berdasarkan penelitian oleh Scripps Research Institute, ganja diketahui bisa memperlambat penyakit Alzheimer yang menyerang otak. Hasil ini juga telah diterbitkan dalam jurnal Molecular Pharmaceutics. Ada juga Peneliti dari Harvard Medical School menemukan bahwa ganja memiliki efek yang bisa membantu menenangkan kecemasan seseorang. Tentu saja, hal ini hanya berlaku dengan penggunaan ganja dalam dosis yang tepat. Penggunaan ganja dalam dosis tinggi justru bisa memberikan efek sebaliknya yaitu meningkatkan kecemasan dan pikiran paranoid.
Penelitian dalam Journal of the American Medical Association menemukan bahwa ganja bisa meningkatkan kapasitas paru-paru. Hal ini bertentangan dengan kepercayaan banyak orang bahwa ganja bisa menurunkan kapasitas dan kemampuan paru-paru. Bisa juga untuk Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang menyerang saraf-saraf pusat seperti saraf otak, sumsum tulang belakang, dan saraf optik. Sebuah penelitian yang dilakukan di Canadian Medical Association Journal menemukan bahwa cannabioids yang ditemukan dalam ganja bisa menurunkan gejala dan rasa sakit yang disebabkan oleh MS.
Ganja mengandung minimal 60 zat kimia yang disebut cannabinoids serta THC yang bisa memberikan efek ‘melayang’ pada penggunanya. Meski begitu, dalam takaran dan cara yang tepat, THC juga bisa digunakan untuk mengatasi rasa mulai, termasuk juga terdapat dalam obat yang bisa menyebabkan rasa mual.