Martinus Johnnie Sugiarto Dorong Transformasi Pageant Jadi Industri Kreatif Berdampak Positif

0
Exclusive Talk Show- Character Building Through Pageant ๐ŸŒŸA Practical ApproachWith Johnnie Sugia

Ketua Yayasan EL JOHN Indonesia sekaligus CEO & Founder EL JOHN Indonesia, Martinus Johnnie Sugiarto, menyampaikan pandangan kritis namun membangun terkait perkembangan dunia kontes kecantikan atau pageant di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam program podcast Iblooming yang berlangsung di Kantor Iblooming di  Neo Capital, Neo Soho Mall, Jakarta, baru-baru ini.

Johhine menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap industri pageant di Indonesia. Menurutnya, kegiatan pageant saat ini belum sepenuhnya menjadi bagian dari industri yang mapan seperti di negara-negara lain.

Ia melanjutkan bahwa selama ini, kegiatan di ranah pageant di Indonesia masih lebih dekat pada pendekatan sosial dan bersifat kerja pengabdian, belum berkembang menjadi entitas ekonomi yang produktif dan profesional.

โ€œDi Indonesia saat ini kerja itu betul-betul harus kita jalani karena merasa terpanggil, pendekatannya lebih ke pekerjaan sosial. Kalau di luar negeri sana, itu sudah jadi industri,โ€ jelas CEO EL JOHN Media ini.

Menurutnya, di luar negeri, ajang pageant sudah berkembang menjadi sebuah hiburan premium yang dinikmati oleh publik secara luas. Malam grand final menjadi pertunjukan megah yang didukung sponsor besar, dan bahkan tiket menonton acara tersebut dijual dengan harga tinggi.

โ€œItu sebuah pertunjukan pada malam grand final yang sponsor banyak, yang nonton mau bayar mahal. Di sini, yang nonton masih banyak yang gratis. Jadi di sini ini belum sampai menjadi sebuah industri,โ€ tegasnya.

Johnnie  menyampaikan harapan besarnya agar suatu saat nanti, Indonesia bisa menyusul negara-negara lain dan membentuk ekosistem industri pageant yang profesional dan berkelanjutan. Menurutnya, jika ajang-ajang seperti ini dikelola secara serius sebagai bagian dari industri hiburan dan lifestyle, maka akan banyak pihak profesional yang tertarik terlibat di dalamnya.

โ€œHarapan saya, mudah-mudahan ke depannya, dan jangan terlalu lama, Indonesia bisa menuju ke arah sana, menjadikan ini sebuah industri. Karena kalau sudah menjadi industri, banyak pemain profesional akan masuk ke bidang ini,โ€ ungkapnya.

Dengan semakin banyaknya tenaga profesional terlibat, akan tercipta lebih banyak peluang kerja dan partisipasi masyarakat yang lebih luas. Industri ini, menurut Johnnie, tidak bisa dipandang sebelah mata karena melibatkan banyak aspek dan keahlian yang terintegrasi.

Johnnie  juga menekankan bahwa kegiatan pageant bukan sekadar urusan penampilan luar atau outer beauty semata. Di balik kontes kecantikan, terdapat proses pembentukan karakter (character building) yang serius dan mendalam.

Peserta akan melalui berbagai pelatihan, mulai dari tata krama (etiquette), keterampilan catwalk, komunikasi, kedisiplinan, hingga membangun kepercayaan diri. Semua ini, kata Johnnie  menjadikan dunia pageant sebagai tempat pendidikan informal yang memberi bekal penting bagi anak-anak muda untuk berkembang secara pribadi maupun profesional.

โ€œBanyak yang mengira ini cuma soal cantik. Padahal di balik itu semua, ada proses belajar yang kompleks. Mulai dari sopan santun, bagaimana bersikap, membangun karakter, hingga menjadi pribadi yang bisa dipercaya,โ€ jelasnya.

Lebih lanjut, Johnnie mengatakan dunia pageant memiliki potensi besar sebagai alat pendidikan dan pemberdayaan. Ajang ini melatih para peserta untuk menjadi pribadi yang tangguh, pantang menyerah, serta mampu menghadapi tantangan hidup dengan mental juara.

โ€œPageant itu juga tentang bagaimana kita mendorong anak-anak muda membangun dirinya sendiri. Menjadi orang yang disiplin, bisa dipercaya, dan tidak mudah menyerah,โ€ ujarnya.

Johnnie  juga menegaskan bahwa jika dunia pageant menjadi industri yang kuat, maka secara otomatis akan membuka banyak lapangan pekerjaan, mulai dari pelatih, koreografer, fashion designer, hingga manajemen event.

Melalui pernyataannya,  Johnnie mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk mulai memandang kegiatan pageant sebagai potensi industri kreatif yang serius. Ia berharap ada regulasi dan dukungan nyata agar dunia kontes kecantikan Indonesia bisa berkembang seperti halnya di negara-negara maju.

โ€œKalau ingin maju, kita harus berhenti menganggap ini cuma urusan hobi atau pamer kecantikan. Ini adalah industri dengan potensi besar, yang bisa membawa dampak positif bagi ekonomi, pendidikan, dan budaya,โ€ pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *