Menko Airlangga: Indonesia dan Korea Sepakat Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Fokus pada Investasi, Energi, dan Inovasi

0
publikasi_1761880537_690429d92caf9

Dalam rangka menyongsong perhelatan tingkat tinggi APEC Summit 2025 (Asia-Pacific Economic Cooperation) yang akan berlangsung pada 31 Oktober sampai 1 November 2025 di Kota Gyeongju, Korea Selatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Sumber Daya Korea Selatan, Kim Jung Kwan, dari Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi (MOTIE) Korea. Pertemuan ini menjadi momen strategis bagi kedua negara untuk memperdalam kerja sama ekonomi yang selama ini sudah cukup erat.

Menurut Airlangga, Korea Selatan adalah “salah satu mitra utama Indonesia dalam memperkuat ekonomi yang berdaya saing dan berkelanjutan.”

Menko Airlangga mengatakan  kerja sama yang sudah berjalan dengan baik harus dikembangkan menuju arah yang lebih strategis dan konkret. Salah satu target utama adalah memperkuat investasi, memperluas kerja sama di sektor energi dan transisi energi, memacu pengembangan industri masa depan, dan memperkuat ekosistem inovasi digital.

“Korea Selatan adalah “salah satu mitra utama Indonesia dalam memperkuat ekonomi yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Menko Airlangga.

Pada data yang diungkap oleh Menko, Korea Selatan menempati peringkat ke-7 sebagai negara investor terbesar di Indonesia. Selain itu, ada sekitar 2.000 perusahaan asal Korea yang beroperasi di Indonesia melalui mitra lokal, hal yang menunjukkan kepercayaan investor Korea terhadap iklim investasi Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk memperluas kerja sama dalam berbagai sektor strategis: investasi, perdagangan, energi, pengembangan industri masa depan, dan inovasi digital. Mereka juga menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.

Salah satu instrumen kerja sama yang disebutkan adalah forum komite bersama yakni Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) sebagai wadah utama pengembangan kerja sama bilateral Indonesia-Korea. Kedua menteri sepakat bahwa JCEC akan diperkuat dan menjadi jalur percepatan proyek‐proyek strategis yang telah disepakati sebelumnya.

 Menko Airlangga menyebut bahwa Pertemuan Tingkat Menteri JCEC ke-3 akan diselenggarakan di Indonesia pada Kuartal I 2026—sebagai langkah lanjutan untuk menindaklanjuti kesepakatan sebelumnya.

Selain itu, dalam rangka memaksimalkan kerja sama, Indonesia menegaskan pentingnya percepatan implementasi Indonesia‑Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK‑CEPA). Kerja sama ini dianggap sebagai instrumen penting untuk memperdalam kemitraan ekonomi antara kedua negara. Lewat IK-CEPA, pemerintah berharap manfaat langsung dapat dinikmati oleh industri dan masyarakat di kedua negara. “IK-CEPA menjadi instrumen penting untuk memperdalam kemitraan ekonomi kita. Melalui kesepakatan ini, kita ingin memastikan manfaat langsung bagi industri dan masyarakat di kedua negara,” ujar Airlangga.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas pula berbagai sektor prioritas. Sektor investasi menjadi salah satu sorotan utama. Data menunjukkan bahwa Korea telah menanamkan investasi yang cukup besar di Indonesia; misalnya realisasi investasi oleh perusahaan Korea yang mencapai milyaran dolar Amerika Serikat di sektor‐sektor seperti petrokimia, kendaraan listrik, bahan baku nikel hingga infrastruktur digital. Sektor energi juga menjadi pusat perhatian, terutama terkait transisi energi, pengembangan energi terbarukan, serta infrastruktur pendukungnya. Pengembangan industri masa depan, seperti kendaraan listrik, baterai, teknologi digital/AI, manufaktur canggih,  juga menjadi pilar kerja sama yang akan diperkuat kedua negara.

Airlangga menambahkan bahwa upaya ini bukan hanya soal jumlah investasi, tetapi tentang membangun kemitraan yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis inovasi. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat kedua negara, maka kemitraan ekonomi Indonesia‐Korea akan terus berkembang ke arah yang komprehensif, inovatif, dan menguntungkan bersama.

 “Kerja sama ekonomi Indonesia dan Korea tidak hanya mencerminkan hubungan bilateral, tetapi juga kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi kawasan,” pungkasnya. Turut mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut ialah Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.

Dengan momentum APEC dan kerangka kerja bersama yang semakin nyata, Indonesia menegaskan posisinya sebagai mitra strategis bagi Korea Selatan dan sebaliknya, untuk saling mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, berbagi teknologi, serta turut dalam transformasi digital dan energi yang berkelanjutan. Ke depan, publik dan pelaku usaha di kedua negara akan menantikan implementasi nyata dari kesepakatan‐kesepakatan tersebut serta manfaat yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *