Menpar Beri Tanggapan Soal 3 Kritikan Travel Agent Korsel

0
Menpar Jeju air

Menpar Arief Yahya, yang sedang berada di Korea Selatan dalam lawatanya one on one meeting itu, cepat memberi tanggapan mengenai kritikan yang diberikan bagi Pariwisata Indonesia dari travel agent Korea Selatan tersebut.

“Oke saya mendengar dengan seksama keluhan mereka. Saat bertemu dengan sekitar 12 perusahaan tour agency dan tour operator lalu. Dan saya sudah catat, ada 3 hal yang harus ditindaklanjuti,” ungkap Arief Yahya.

Pertama, solusi untuk kemahalan adalah segera membuka LCC, penerbangan murah dari Seoul ke Indonesia. Bisa via Bali, Jakarta atau Manado. Ini akan ditindaklanjuti dengan Jeju Air, Jin Air dan Lion Air sebagai maskapai nasional yang bisa joint. “Ini akan menurunkan harga paket menjadi lebih kompetitif,” ungkap Arief Yahya.

Kedua, membuat paket dengan menjadikan Singapore sebagai hub untuk destinasi Batam-Bintan. Bali sebagai hub pariwisata untuk didistribusikan ke banyak tempat lain di Indonesia. Dan Jakarta sebagai hub untuk bisnis. Filipina yang tinggal 1 jam menuju Manado juga bisa dijadikan hub. “Paket ini juga akan lebih kompetitif, dan kami tidak ada masalah dengan Singapore-Batam-Bintan,” ungkap dia.

Ketiga adalah joint marketing, atau marketing activities, seperti FamTrip. Ini akan segera dilakukan untuk memperkenalkan ke jurnalis, tour operator, tour agency, agar mereka memiliki gambaran dan pengalaman tentang destinasi Indonesia. “Tiga jurus itulah yang akan dipakai untuk menggenjot pasar Korea,” jelas Arief Yahya, yang juga didampingi Asnawi Bahar, Ketua ASITA itumendengar dengan seksama keluhan mereka. Saat bertemu dengan sekitar 12 perusahaan tour agency dan tour operator, Jumat 3 Juni 2016, dia juga mendapatkan keluhan yang mirip dengan dua wholeselers yang sudah one on one meeting itu. “Oke saya sudah catat, ada 3 hal yang harus ditindaklanjuti,” ungkap Arief Yahya.

Pertama, solusi untuk kemahalan adalah segera membuka LCC, penerbangan murah dari Seoul ke Indonesia. Bisa via Bali, Jakarta atau Manado. Ini akan ditindaklanjuti dengan Jeju Air, Jin Air dan Lion Air sebagai maskapai nasional yang bisa joint. “Ini akan menurunkan harga paket menjadi lebih kompetitif,” ungkap Arief Yahya.

Kedua, membuat paket dengan menjadikan Singapore sebagai hub untuk destinasi Batam-Bintan. Bali sebagai hub pariwisata untuk didistribusikan ke banyak tempat lain di Indonesia. Dan Jakarta sebagai hub untuk bisnis. Filipina yang tinggal 1 jam menuju Manado juga bisa dijadikan hub. “Paket ini juga akan lebih kompetitif, dan kami tidak ada masalah dengan Singapore-Batam-Bintan,” ungkap dia.

Ketiga adalah joint marketing, atau marketing activities, seperti FamTrip. Ini akan segera dilakukan untuk memperkenalkan ke jurnalis, tour operator, tour agency, agar mereka memiliki gambaran dan pengalaman tentang destinasi Indonesia. “Tiga jurus itulah yang akan dipakai untuk menggenjot pasar Korea,” jelas Arief Yahya, yang juga didampingi Asnawi Bahar, Ketua ASITA itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *