Menteri Erick Thohir Dorong Perusahaan BUMN Tingkatkan Daya Saing di Pasar Global
Menteri BUMN Erick Thohir hari ini, Jumat (19/3/2021) berkunjung ke PT. Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA di Madiun, Jawa Timur. Dalam kunjungan perdana ke perusahaan manufaktur kereta api dan transportasi terpadu pertama di Asia Tenggara tersebut, Menteri BUMN disambut Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro.
Dalam kunjungan selama dua jam, Menteri Erick Thohir menyempatkan diri meninjau pabrik sekaligus kantor pusat PT INKA yang memiliki luas 21,5 hektar. Di lokasi yang berjarak 10 km dari pintu keluar tol Madiun tersebut, Menteri BUMN mendapat penjelasan mengenai sistem transportasi terpadu berbasis kereta api yang kini menjadi salah satu industri strategis kebanggan Indonesia.
Pada kesempatan ini, Menteri BUMN mendorong perusahaan-perusahaan BUMN meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Hal itu tak hanya memperkuat komitmen dan tujuan BUMN Go Global yang sudah dicanangkan Kementerian BUMN, namun juga menangkap peluang yang lebih besar atas jasa dan produk BUMN di pasar global.
Menteri Erick Thohir mengatakan, hal tersebut ditunjukan PT INKA yang terus berinovasi sehingga produknya laku di pasar dunia.
“Saya bangga PT INKA telah menjadi salah satu lokomotif dalam memperkuat tujuan dari BUMN Go Global. Dengan produk yang sudah digunakan di Asia, Afrika, dan Australia, menandakan produk nasional kita diakui dan mampu terserap pasar global. Apalagi jika PT INKA bisa bekerjasama dengan BUMN di pasar global. Hal itu akan menyatukan kekuatan BUMN di luar negeri, sekaligus menciptakan efisiensi operasional,” ujar Menteri Erick Thohir didepan jajaran direksi perusahaan manufaktur perkeretaapian yang berdiri sejak 1981 itu.
Menteri Erick Thohir meminta PT INKA diputus berinovasi, pasalnya dengan inovasi, produk yang diciptakan berpeluang untuk dilirik negara lain. Bukan hanya produk saja, namun inovasi juga mencangkup bisnis maupun investasi.
“Industri transportasi merupakan industri strategis jadi pasar dan peluang bisnisnya sangat besar,” lanjutnya.
Dalam dua tahun terakhir, PT INKA telah mampu mengekspor beragam jenis produk, seperti lokomotif, kereta penumpang, kereta rel listrik, kereta penggerak, gerbong barang, light rail transit, hingga trem bertenaga baterai yang sudah diuji coba sebagai moda alternatif mengatasi kemacetan di perkotaan transportasi perkotaan.
Bahkan, menurut Dirut PT INKA, Budi Noviantoro, pihaknya juga sudah memproduksi kereta rumah sakit yang bisa digunakan di masa pandemi COVID-19 atau di daerah bencana yang sulit ditembus moda transportasi lain.
Saat ini, PT INKA bersama LEN Industri (Persero) dan Wijaya Karya (Persero) Tbk sudah membangun Indonesia Railway Development Incorporated for Afrika di Kinshaha, Kongo dan Indonesia Railway Development Consortium bersama KAI (Persero), LEN, dan Waskita Karya (Persero).