Menyatukan Berbagai Aliran Bela Diri, ASTI JAYA Kembali Hadirkan Open Push Hands Tournament

0

Setelah jeda panjang akibat pandemi COVID-19, Asosiasi Taijiquan Jakarta Raya (ASTI JAYA) dengan bangga menyelenggarakan  Open Push Hands Tournament 2024. Turnamen ini diselenggarakan di di pusat perbelanjaan yang terkenal, WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, pada hari Minggu, (15/09/2024)

Open Push Hands Tournament adalah sebuah kompetisi yang berfokus pada seni bela diri internal, khususnya Tai Chi Chuan. “Push Hands” (Tui Shou) adalah latihan dalam Tai Chi yang melibatkan interaksi fisik langsung antara dua praktisi. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan dalam keseimbangan, pengendalian tenaga, dan merespons gerakan lawan dengan cara yang harmonis dan efektif.

Tahun ini, turnamen ini mencatatkan kehadiran yang sangat mengesankan dengan 88 peserta dari berbagai sasana, baik dari Jakarta maupun luar kota. Menariknya, acara ini tidak hanya menarik penggemar Tai Chi, tetapi juga pesertanya yang berasal dari berbagai aliran bela diri seperti silat dan karate, menunjukkan betapa beragam dan inklusifnya dunia seni bela diri.

Para peserta akan berlaga dalam berbagai kategori yang ditentukan berdasarkan berat badan untuk memastikan pertandingan berlangsung secara adil dan kompetitif. Kategori yang dipertandingkan diantaranya 48 kg – 51,9 kg; 52 kg – 56,9 kg dan 62 kg – 67,35 kg

 Sebelum pertandingan dimulai, semua peserta akan menjalani proses penimbangan untuk memastikan mereka ditempatkan di kategori yang sesuai dengan berat badan mereka.

Ketua Umum ASTI JAYA Susanto Yap Tek Siang menjelaskan bahwa tujuan utama dari turnamen ini adalah untuk memperkenalkan dan mempopulerkan Taijiquan, seni bela diri internal yang seringkali hanya dikenal sebagai senam ringan di taman-taman.

“Tujuan kami adalah untuk menyebarluaskan dan mempraktikkan Taijiquan secara menyeluruh. Turnamen ini tidak hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa Taijiquan bukanlah sekadar latihan untuk ibu-ibu atau opa-opa di taman. Sebaliknya, Taijiquan adalah bela diri kuno yang efektif dan aman untuk semua kalangan,” ungkap Susanto.

Ia menambahkan bahwa turnamen ini melibatkan praktisi dari berbagai aliran bela diri, termasuk Wing Chun, silat, karate, dan taekwondo. Susanto menegaskan bahwa Taijiquan memiliki potensi besar untuk menyatukan semua kalangan.

 “Taijiquan dapat mempersatukan berbagai kelompok. Kami berharap melalui turnamen ini, kami dapat menyalurkan hobi, mengembangkan Taijiquan, dan menemukan bibit-bibit muda yang akan membawa seni bela diri ini ke generasi berikutnya,” ujarnya.

Ketua Olahraga Kesehatan dan Kebugaran (OKK) Komite Olahraga  Masyarakat Indonesia (KORMI) Erfan Supridi memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan turnamen ini.  Erfan menjelaskan peran KORMI dalam mewadahi dan memfasilitasi berbagai kegiatan olahraga, termasuk turnamen ini, yang menjadi bagian penting dari upaya pencarian bakat-bakat baru di dunia olahraga.

“KORMI adalah tempat berhimpun bagi semua lini masyarakat yang mencintai olahraga. Kami mewadahi pelaku olahraga dan pegiat olahraga dari berbagai lapisan masyarakat. Dengan adanya turnamen seperti ini, kita bisa mewujudkan berbagai bentuk kegiatan olahraga, termasuk pencarian bakat yang sangat dibutuhkan,” kata Erfan.

Ia menambahkan bahwa turnamen ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mencari bibit-bibit potensial.

 “Open Push Hands Tournament adalah platform yang tepat untuk menemukan bakat-bakat baru. Kami berharap para peserta dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka, dan bibit-bibit yang ditemukan bisa dibawa ke ajang lebih besar, seperti FORNAS (Festival Olahraga Nasional) yang akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2025,” ungkapnya.

Ketua Panitia Open Push Hands Tournament Izman Quaasalmy menjelaskan bahwa format turnamen tahun ini dirancang agar lebih sederhana dan mudah diikuti, dengan peserta bertanding dalam arena lingkaran dan mendapatkan skor jika berhasil mengeluarkan lawan dari arena.

Menurut Izman, meskipun push hands mungkin terlihat seperti permainan sederhana, sebenarnya memiliki nilai yang besar.

“Sebenarnya, permainan ini bisa dibilang sederhana, mirip permainan anak-anak. Namun, prinsip di baliknya sangat mendalam, dan kami berharap dapat menarik lebih banyak peserta dari berbagai latar belakang,” tambahnya.

Marketing Manager WTC Mangga Dua Zulkarnaen menyampaikan terima kasih kepada ASTI Jaya yang kembali mempercayakan WTC Mangga Dua sebagai venue penyelenggaraan Open Push Hands Tournament. Kehadiran WTC Mangga Dua di turnamen ini merupakan bentuk komitmen WTC Mangga Dua untuk mendukung penyelenggaraan turnamen yang digelar ASTI Jaya maupun pihak lain yang memiliki visi dan misi yang sama.

Menurut Zulkarnaen, manfaat dari menyelenggarakan acara seperti Open Push Hands Tournament sangat signifikan, baik untuk WTC Mangga Dua maupun untuk peserta turnamen dan pengunjung.

“Event seperti ini tidak hanya menarik pengunjung untuk melihat acara, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi fasilitas yang ada di WTC. Misalnya, setelah menikmati turnamen, pengunjung bisa mampir ke bursa mobil yang kami selenggarakan di WTC Mangga Dua atau mengecek berbagai fasilitas lainnya di gedung ini,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *