Music

Ngayogjazz Kembali Digelar Tanpa Sang Penggagas ‘Djaduk’

Pentas jazz terbesar di Yogyakarta, Ngayogjazz kembali digelar tahun ini. Gelaran Ngayogjazz 2019 diselenggarakan di Kabupaten Sleman, namun ajang ini diwarnai suasana duka karena tidak lagi dihadiri salah seorang penggagasnya, Djaduk Ferianto.

Iring-iringan musik daerah dan jazz mengawali pentas jazz Ngayogjazz 2019 di Pedukuhan Kwagon Kabupaten Sleman, tahun ini tercatat ada 7 pangung yang digunakan untuk pentas 100an musisi dan penyanyi jazz dari dalam dan luar negeri.

Pangung-pangung yang di bangung di tanah sawah yang kering di halaman rumah semuanya menggunakan nama-nama bagian dari rumah jawa, misalnya pangung unpag, pangung ampiak, pangung saka, molo dan sebagainya.

Bertemakan satu nusa jazz nya ngayogjazz dibuka secara resmi oleh menko polhukam Mahfud MD, ditandai dengan pemukulan kentongan.

Mahfud MD mengatakan, dirinya terbiasa dengan Djaduk sang penggagas meski sudah tiada, pagelaran Ngayogjazz ini terlus berlangsung ditahun -tahun mendatang.

“Mas Djaduk itu adalah teman saya teramat sering mengikuti pangung-pangung yang diadakan oleh beliau, selalu menyegarkan selalu menyenangkan buat saya” Kata Mahfud MD

Budayawan sekaligus Kaka Djaduk Butet Kertaredjasa mengungkapkan, ini semua untuk menyenangkan Djaduk walau sudah tiada, pesan untuk keluarga yang saya ingat Ngayogjazz harus tetap ada untuk masyarakat dengan semangat yang sama dari kampung kekampung.

Anggota Board Of Event Creative Bambang Paningron Mengakui,  cukup berat pagelaran kali ini karena sang penggagas meninggal dunia.

“Kita telah kehilangan penggagas utama mas Djaduk, tapi itu bukan halangan kita sebagai penerus untuk meneruskan warisan beliau” kata bambang

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button