Pastikan Pulau Dewata Aman, Jokowi Rapat Kabinet di Bali 22 Desember
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Bali sangat aman. Status Awas hanya berada di radius 10 km. Bahkan Presiden Jokowi akan menggelar rapat kabinet pada 22 Desember di Pulau Dewata.
“Status Gunung Agung, saya ingin sampaikan sekali lagi, kita harus akui mungkin kami membuat assessment yang keliru. Jadi Awas itu dengan simulasi komputer yang ada, Awas yang bisa membuat gangguan itu hanya 10 km radius Gunung Agung,” kata Luhut seusai video conference di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/12).
Luhut menjelaskan dampak keputusan yang membuat status Awas pada Gunung Agung di seluruh Bali adalah keadaan ekonomi di Bali lebih buruk daripada peristiwa bom Bali.
“Bali merupakan tourist destination nomor 1 di dunia dan itu membuat keuntungan di Indonesia. Akibat 3 bulan ini, kita memberikan status awas ke seluruh Bali, itu keadaan ekonomi di Bali lebih jelek daripada waktu bom Bali dulu,” jelas dia.
Namun, setelah ada pengumuman status Awas di Bali di radius 10 km, keadaan ekonomi Bali sudah kembali meningkat seperti biasa.
“Sekarang sejak kita umumkan 3 hari yang lalu, begitu cepatnya bangkit,” tutur Luhut.
Luhut menegaskan Bali sangat aman dikunjungi turis, baik domestik maupun mancanegara. Bandara Internasional Ngurah Rai juga beroperasi normal.
“Saya ulangi, tidak ada masalah Gunung Agung untuk seluruh daerah di bali, yes ada masalah di radius 10 km. Kemudian juga hasil prediksi angin, angin bertiup ke timur jadi tidak akan mengenai landasan udara Ngurah Rai,” tegas dia.
Untuk menegaskan Bali sangat aman, Luhut mengatakan Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat kabinet di Bali pada 22 Desember nanti.
“Jadi saya ulangi, tidak ada dampaknya ke seluruh Bali. Oleh karena itu, Presiden sudah memerintahkan kami akan ada rapat kabinet nanti di Bali di kantornya Pak Menteri Basuki pada tanggal 22 Desember nanti,” kata Luhut.