Pelantikan DPP ADYTI 2024-2029 Menjadi Tonggak Sejarah Menuju Indonesia Bugar 2045

Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Dong Yue Taiji Quan Indonesia (ADYTI) untuk masa bakti 2024–2029 resmi dilantik pada Sabtu, 12 April 2025. Pelantikan ini berlangsung khidmat di tempat bersejarah yakni Museum Hakka Indonesia, yang terletak di kawasan Taman Budaya Tionghoa Indonesia (TBTI), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum ADYTI yang baru, Efendi Hansen, menggantikan ketua umum sebelumnya, Wirawati Hartawan, yang telah menyelesaikan masa kepemimpinannya selama periode 2019–2024.
Acara pelantikan dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Pelantikan, dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Efendi Hansen dan diikuti oleh seluruh jajaran pengurus baru yang dilantik. Prosesi ini menandai dimulainya babak baru kepemimpinan ADYTI yang berkomitmen untuk terus mengembangkan seni bela diri Taiji Quan dan Qi Gong di Indonesia.
Simbolisasi alih kepemimpinan dilakukan melalui penyerahan pataka dari Wirawati Hartawan kepada Efendi Hansen, diiringi penandatanganan berita acara pelantikan.


Pelantikan ini turut dihadiri oleh sejumlah tamu kehormatan, termasuk Duta Besar dari Vietnam, Laos, dan Seychelles. Selain itu, perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kesehatan, Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional, pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), serta para dewan pembina, penasihat, dan pengurus daerah ADYTI.
Kehadiran para tokoh ini, mencerminkan luasnya jangkauan dan pengaruh ADYTI sebagai organisasi yang tidak hanya berfokus pada pengembangan olahraga tradisional Tiongkok, tetapi juga menjalin hubungan diplomatik dan budaya dengan berbagai pihak.
Dalam momen penting ini, ADYTI juga meresmikan pembentukan dan pengesahan pengurus daerah baru di Sumatera Utara dan Kalimantan Barat, menandakan ekspansi organisasi ke berbagai wilayah Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi ADYTI untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan minat masyarakat terhadap seni Taiji Quan. Dengan bertambahnya dua dewan pengurus daerah (DPD) yang baru, maka saat ini ada 16 DPD ADYTI.


Sebagai penutup acara pelantikan, dilakukan pemasangan foto pendiri ADYTI, Tjandra Herawati Widjaja, di Ruang Merah Putih lantai 2 Museum Hakka Indonesia. Ruangan ini menjadi tempat penghormatan bagi tokoh-tokoh Tionghoa yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara Indonesia.
Efendi Hansen mengatakan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah tonggak bersejarah dalam perjalanan organisasi. Ia menegaskan komitmen organisasi dalam melanjutkan perjuangan dan cita-cita luhur pendirinya, Almh. Ibu Tjandra Herawati Widjaja.
“Kita semua diingatkan kembali pada tanggung jawab besar untuk terus mengembangkan, membina, dan melestarikan seni bela diri Taiji Quan dan Qi Gong di tanah air tercinta, untuk mewujudkan Indonesia Bugar 2045, sesuai keinginan dan cita-cita pendiri ADYTI dan PORPI yaitu Almarhumah Ibu Tjandra Herawati Widjaja,” ujar Efendi


Efendi menegaskan komitmen organisasi untuk mendukung program nasional Indonesia Bugar 2045, sejalan dengan arahan pemerintah dalam menciptakan masyarakat sehat, aktif, dan produktif.
Pada kesempatan ini, Efendi mengungkapkan target organisasi untuk memperluas jangkauan ke seluruh provinsi di Indonesia melalui pembentukan DPD ADYTI di seluruh Provinsi. Tujuan utamanya adalah agar nilai dan manfaat dari Taiji Quan dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
“Kami berharap ke depannya dapat menjangkau seluruh DPD di provinsi Indonesia. Tujuan utamanya tentu untuk mendukung upaya pemerintah mewujudkan masyarakat yang bugar pada tahun 2045. Ini adalah gerakan yang sangat mulia, karena Taiji adalah aktivitas yang menyegarkan, membugarkan, dan memajukan seluruh masyarakat, sesuai dengan slogan ADYTI yakni Bugar masyarakatnya, maju rakyatnya, dan jaya negara,” jelasnya.
Ketua Umum ADYTI periode 2019–2024, Wirawati Hartawan, menyampaikan pandangan dan harapannya terhadap kepengurusan baru.
“Saya yakin Pak Efendi Hansen sebagai Ketua Umum ADYTI periode 2024–2029 adalah pilihan yang tepat. Bisa lebih mengembangkan ADYTI di seluruh Indonesia, dan mungkin nanti di luar negeri,” ucap Wirawati.


Wirawati yang telah memimpin ADYTI selama lima tahun terakhir mengakui bahwa membangun dan mengembangkan organisasi bukan perkara mudah. Namun, ia melihat kepengurusan ke depan memiliki bekal kuat berupa pengalaman kolektif dan semangat kebersamaan yang telah terjalin selama periode sebelumnya.
“Kita berusaha bersama-sama. Jadi pengurus yang baik, yang solid. Kita punya pengalaman juga di periode ini. Dari situ, kita bisa berkembang dan menjadi lebih baik lagi,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa estafet kepemimpinan bukan sekadar pergantian jabatan, tetapi kesinambungan visi dan semangat untuk mengabdi kepada masyarakat melalui seni tradisional yang menyehatkan dan membangun karakter. “Menjaga Hati” sebagai Kunci Pengabdian Relawan,” sambungnya.
Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Yuslan, menyampaikan apresiasi dan harapan tinggi terhadap kepengurusan ADYTI yang baru.
“Tentunya kami ucapkan selamat kepada pengurus yang baru terpilih. Kami berharap kinerja ADYTI yang selama ini sudah bagus dapat terus dipertahankan dan, jika perlu, ditingkatkan,” ujar Yuslan.


Yuslan secara khusus menyoroti capaian membanggakan yang diraih oleh pengurus ADYTI sebelumnya saat mengikuti kejuaraan dunia Taiji di Tiongkok, di mana mereka berhasil meraih empat medali emas.
“Waktu ikut kejuaraan di Tiongkok, kepengurusan lama itu bisa membawa pulang 4 medali emas. Ini pencapaian luar biasa, dan tentu kita berharap kepengurusan baru bisa melampaui itu,” tambahnya.
Prestasi ini menjadi indikator bahwa ADYTI tak hanya aktif dalam membudayakan olahraga tradisional, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional melalui seni bela diri Taiji Quan.
Lebih dari sekadar prestasi kompetitif, Yuslan menekankan bahwa peran ADYTI juga sangat relevan dalam mendukung misi besar Kemenpora, khususnya dalam pembudayaan olahraga masyarakat.enurut Yuslan, ADYTI telah memberikan kontribusi nyata dalam aspek pembugaran masyarakat, dan hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.
“Dalam olahraga masyarakat, ada tiga sasaran utama yang ingin kita capai. Pertama, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Kedua, meningkatkan kebugaran masyarakat. Dan yang ketiga, mendorong pergerakan ekonomi melalui olahraga,” jelasnya.


Sebagai mitra strategis dalam pengembangan olahraga tradisional dan kebugaran nasional, Kemenpora berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap organisasi seperti ADYTI yang terbukti mampu menginspirasi masyarakat dan mencetak prestasi.
Setelah acara pelantikan, dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertama di tahun 2026. Rakernas ini menjadi langkah awal yang strategis bagi kepengurusan baru dalam menyusun arah dan rencana kerja jangka pendek hingga jangka panjang untuk mengembangkan Taiji Quan dan Qi Gong di Indonesia secara lebih luas, sistematis, dan terstruktur.