Headline NewsHealthy Life

Pentingnya Merawat Gigi Anak Sejak Dini

Kesehatan anak merupakan hal yang paling penting diperhatikan orang tua, termasuk untuk kesehatan giginya, yang memiliki fungsi yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari si anak. Selain untuk mengunyah dan mencerna makanan, gigi juga memiliki peran penting dalam kesehatan tubuh

Karena itu, orang tua harus benar-benar memperhatikan pertumbuhan gigi si buah hati. Gigi mulai berkembang jauh sebelum gigi pertama muncul, yaitu pada awal trimester kedua kehamilan. Mahkota gigi akan terbentuk lebih dulu, kemudian akarnya akan terus berkembang bahkan ketika gigi sudah terlihat. Gigi pertama muncul sekitar usia 6-10 bulan, dan gigi susu ini akan digantikan oleh gigi tetap ketika anak berusia sekitar 6-7 tahun.

Dokter gigi anak, drg Muthyah Ardhani, Sp.KGA mengatakan, orang tua jangan terlalu terburu-buru menilai gigi anaknya tidak tumbuh normal,  jika pada usia  12 bulan tidak muncul. Pasalnya pertumbuhan gigi setiap anak berbeda-beda. Namun ada batas waktu, jika si anak tidak sama sekali mengalami tumbuh gigi.

“Gigi anak mulai  tumbuh rata-rata pada usia enam bulan, itu gigi bayi ya. Tetapi usia enam bulan itu tidak menjadi patokan seseorang gigi anak itu harus tumbuh di usia enam bulan. Kalau dia tidak tumbuh di usia enam bulan berarti itu merupakan suatu kelainan, tidak seperti itu. Jadi ada masanya, ada waktunya. Jadi memang ada sih yang tumbuh di usia 5 bulan, dia sudah tumbuh. Untuk normalnya, di tunggu sampai usia 18 bulan sampai 24 bulan, jika tidak mengalami pertumbuhan gigi susu sama sekali baru dibawa ke dokter gigi,” kata dokter Muthyah saat menjadi narasumber dalam program EL JOHN Medical Forum yang ditayangkan EL JOHN TV. Program ini dipandu oleh Miss Earth Indonesia Cinthia Kusuma Rani.Dokter Muthyah juga menyarankan agar para orang tua memperhatikan pola makan padai anak. Makanan  menjadi salah satu  dari empat faktor penyebab gigi anak berlubang. Tiga faktor lainnya yakni munculnya gigi, timbulnya bakteri dan terlalu lamanya gigi tidak dirawat. Keempat faktor ini saling berkaitan, jika gigi sudah tumbuh maka akan mulai bekerja untuk mengunyah makanan.

Makanan yang terlalu manis dan lengket akan menyebabkan kerusakan pada gigi, apalagi lama tidak dibersihkan akan muncul bakteri yang menggerogoti gigi sehingga gigi akan berlubang.

“Jika keempat faktor ini terjadi bersamaan pada suatu titik yang mempertemukan mereka berempat ini nantinya ini akan menyebabkan gigi itu menjadi berlubang karena apa Karena ada gigi kemudian ada sisa makanan yang tidak dibersihkan dan dalam jangka waktu yang lama yang tadi ada waktu ya kemudian dia itu akan dimakan oleh bakteri Nah si bakteri ini yang nantinya akan mengeluarkan asam yang itulah tadi zat asam Itu yang menyebabkan begitu menjadi berlubang,” ujar dokter Muthyah.

Oleh karena itu, menggosok gigi sejak usia bayi sangat penting dan tidak  harus menunggu gigi anak tumbuh. Hal tersebut dilakukan untuk kesehatan gusi anak yang nantinya  dapat menumbuhkan gigi si anak secara normal dan rapi.

 “Tentu donk wajib menyikat gigi. Menyikat gigi itu penting sekali ya, terutama jangan pada saat pertama kali gigi itu muncul seperti pada usia enam bulan. Jadi jangan pada saat usia enam bulan, justru sebelum gigi itu tumbuh. Jadi usahakan mama-mama di rumah nih, sudah mulai membersihkan gusinya walaupun belum ada giginya. Jadi di swab gitu setiap habis makan, atau setiap mandi pagi dan mandi sore, dibersihkan, supaya ada pijatan juga di sekitar businya tersebut,” tutur dokter Muthyah.

Ilustrasi

Dokter Muthyah menganjurkan agar orangtua selektif dalam memilih pasta gigi untuk anak. Pasta gigi dengan kandungan kandungan fluoride  dapat membantu kesehatan gigi anak. Kandungan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri, dan menguatkan gigi. Sementara pasta gigi tanpa kandungan fluoride hanya membantu membersihkan gigi, bukan melindungi atau mencegah gigi berlubang.

Untuk anak usia enam sampai tiga tahun, gunakan pasta gigi berfluoride sekitar 0,1 mg atau sebesar biji beras. Sedangkan untuk usia tiga hingga enam tahun adalah sekitar 0,25 mg atau seukuran kacang polong. Selain itu, para orangtua juga harus memperhatikan  intensitas untuk menyikat gigi.

Ilustrasi

“untuk anak-anak minimal sehari dua kali ya yaitu pada saat sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam itu itu minimal ya Jadi kalau misalnya anak ini lebih sering makan makanan yang lengket kemudian makan-makanan yang manis gitu ya seperti kayak coklat permen gitu intensitas menyikat gigi bisa ditambah jadi apa nggak perlu tunggu sampai malam mau tidur baru disikat misalnya siang makannya nih kalau nunggu sampai malem kan Berarti ada waktunya nih bakterinya dan sisa makanan ini tadi tempel di dalam giginya ini lebih lama jadi lebih baik,” terang dokter Muthyah sembari berpesan agar orang tua rutin memeriksa gigi anak ke dokter minimal 6 bulan sekali.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button