Penyebab Terganggunya Kesuburan dan Cara Mengatasinya

0

Memiliki anak adalah keinginan yang paling utama bagi setiap pasangan suami istri, apalagi bagi pasangan yang baru menikah. Bahkan banyak pasangan yang sudah mempersiapkan dengan khusus kehadiran si buah hati. Karena itu sudah seharusnya kondisi kesehatan kesuburan pasangan  , agar keinginan mendapat anak  dapat tercapai dengan cepat, jangan sampai hal yang tidak diinginkan terjadi sehingga sulit untuk memiliki anak, seperti gangguan kesuburan atau istilah medisnya disebut infertilitas.

Meski infertilitas berkaitan dengan kehamilan, kondisi infertilitas tidak hanya dapat dialami oleh perempuan, namun dapat juga terjadi pada laki-laki. dr. Steven, SpOG menjelaskan untuk perempuan ada dua hal yang harus diperhatikan agar kesuburannya tetap terjamin yakni dapat menjaga kesehatan ovulasi dan organ reproduksinya.

“Ovulasi itu adalah pelepasan atau keluarnya sel telur yang mateng. Biasanya itu satu bulan sekali normalnya. Jadi sel telur ini kalau sudah keluar atau dia ketemu sperma nah itu akan hamil dan terjadi pembuahan. Kalau tidak ketemu sperma dia akan terjadi haid. Makanya gangguan ovulasi ini gampang kita ketahui biasanya, tandanya apa, paling gampang haid-nya. Jadi kalau siklus haidnya tidak teratur bisa kemungkinan dia terjadi gangguan ovulasi,” kata Dokter Steven saat menjadi narasumber dalam program unggulan EL JOHN TV yakni  EL JOHN Medical Forum. Program ini dipandu oleh Chinthia Kusuma Rani (Miss Earth Indonesia 2019).

Dokter Steven menganjurkan agar wanita yang sudah menikah harus dapat mengetahui dan mencatat siklus haidnya.  Jika ada perubahan haid yang tidak lazim untuk segera periksa ke dokter.

Untuk organ reproduksi wanita  harus benar-benar dipastikan semua organ bekerja dengan baik. Organ tersebut terdiri dari  Rahim atau Uterus yang berfungsi untuk menampung sel telur yang telah dibuahi dan menjadi janin. Kemudian ada Ovarium yang berfungsi  sebagai tempat diproduksinya sel telur maupun hormon seks seperti progesteron dan estrogen. Organ ovarium ini berbentuk oval kecil di sisi kiri dan juga kanan serta terhubung langsung dengan rahim melalui tuba falopi.

Organ tuba falopi merupakan saluran yang berfungsi untuk menghubungkan sel telur ke dalam rahim. Saluran ini juga berfungsi sebagai tempat terjadinya pembuahan antara sel telur dan juga sperma. Dan organ selanjutnya adalah Vulva yakni  bagian terluar dari organ reproduksi wanita yang terdiri dari labia minora, klitoris, dan juga labia minora. Bagian labia majora ini memiliki kelenjar minyak dan juga keringat serta akan ditutupi rambut halus saat wanita sudah mengalami pubertas.

“Jika salah satu aja ada terjadi masalah itu dapat mengganggu kesuburan. Misalnya kalau tersumbat salurannya maka sel telur dan sel spermanya sulit untuk ketemu. Atau ada penyakit seperti kista atau ada miom pada rahimnya atau polip itu juga bisa mengganggu pada kesuburannya,” ujar dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit  Santa Elisabeth Batam ini.

Menurut dokter Steven, faktor lain yang dapat mengganggu kesuburan wanita adalah kegemukan yang tidak seimbang atau obesitas. Selain itu pola makan yang tidak sehat, seperti makan sembarang atau makan berlebihan. Kemudian, obat-obatan juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan.

 “Ada banyak obat yang bisa mempengaruhi kesuburan terutama obat-obat yang mempengaruhi hormone, contohnya obat steroid, obat steroid dapat mempengaruhi hormone tapi biasanya kalau obat-obatan itu dipakai Cuma sementara waktu, dia tidak akan mengganggu. Biasanya kalau kita memakainya dalam jangka waktu yang lama itu dapat mengganggu kesuburan,” ungkap dokter Steven

Untuk kasus infertilitas yang terjadi pada pria atau suami disebabkan  oleh gangguan hormonal, fisik, serta fisiologis. Sejumlah gangguan hormon yang menyebabkan infertilitas adalah kadar hormon tiroid yang terlalu rendah. Kemudian karena  kondisi hormon prolaktin yang terlalu tinggi. Selanjutnya juga dapat disebabkan karena rendahnya produksi hormon follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari kelenjar pituitary dan penyebab lainnya karena  hiperplasia adrenal kongenital atau ketika kelenjar pituitar tertekan kenaikan hormon androgen adrenal yang menyebabkan produksi sperma rendah

Pada pria, pengobatan infertilitas yang dilakukan adalah mengatasi kemungkinan masalah seksual secara umum, mengobati infeksi, terapi hormon, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga tindakan operasi. Biasanya, pengobatan ini dilakukan jika kemandulan pada pria disebabkan oleh varikokel.

Sementara untuk wanita, ada beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan, mulai dari pemberian obat kesuburan untuk merangsang ovulasi, tindakan operasi untuk memperbaiki kesuburan, inseminasi intrauterine atau inseminasi buatan, serta memanfaatkan teknologi reproduksi berbantu.

Dokter Steven menambahkan pasangan suami istri harus memastikan teratur atau tidak dalam berhubungan seksual. Jika teratur namun pada masa perkawinan sudah satu tahun lebih tidak juga memiliki anak maka harus segera konsultasikan ke dokter. 

Ilustrasi

“Jadi yang normal itu adalah sekitar dua sampai tiga kali seminggu atau setiap tiga atau dua hari sekali berhubungan. Kenapa kita patokannya dua sampai tiga kali seminggu. Karena sperma itu pematangannya membutuhkan waktu sekitar tiga hari sedangkan sel telur yang keluar itu biasanya hidupnya Cuma sekitar 24 jam atau satu hari saja. Dengan berhubungan dua sampai tiga kali seminggu, kemungkinan atau kesempatan sel sperma dengan sel telur itu bertemu itu lebih besar,” tutur dokter Steven.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *