Peringkat Wisman AS Yang Berlibur ke Bali Naik di Posisi Enam

Bali sebagai destinasi wisata tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Tidak salah jika Bali disebut sebagai eropanya Indonesia. Dari wisman yang ada di Bali, wisman Amerika Serikat menjadi wisman yang disorot Badan Pusat Statistik (BPS) Bali.
BPS Bali menyebut jumlah wisman Amerika Serikat yang berlibur ke Bali pada semester I-2017 bertambah 18.02 persen atau 98.669 orang dibandingkan semester yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencapai 83.606 orang.
Dengan bertambahnya kunjungan wisman asal negeri paman sam tersebut, otomatis peringkat wisman Amerika Serikat yang belibur ke Bali naik dari uruta 10 menjadi peringkat ke 6 dari 10 negara terbanyak yang mengunjungi pulau dewata.
“Kenaikan peringkat tersebut berkat semakin banyaknya kunjungan masyarakat Amerika Serikat ke Bali, melampaui masyarakat asal Korea Selatan, Malaysia, Taiwan dan Jerman,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin, 20 Agustus 2017.
Kunjungan masyarakat AS ke Bali itu mampu memberikan kontribusi 3,51 persen dari total kunjungan wisman ke Pulau Dewata sebanyak 2,811 juta orang selama semester I-2017, meningkat 23,76 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,271 juta orang.
Adi Nugroho menambahkan, wisatawan AS ke Bali berada pada peringkat enam setelah China, Australia, India, Inggris dan Jepang.
Jepang yang dulunya berada di peringkat kedua terbanyak memasok turis ke Bali setelah Australia kini melorot berada di urutan ke lima, walaupun masyarakat Jepang ke Bali meningkat 2,41 persen menjadi sebanyak 112.065 orang selama semester I-2017 dibanding semester yang sama tahun sebelumnya hanya 109.424 orang, karena negara lain meningkat lebih besar. Dengan demikian hanya mampu memberikan kontribusi 3,99 persen dari total wisman yang berkunjung ke Bali.
Adi Nugroho menambahkan, negara Amerika Serikat, selain masyarakatnnya semakin banyak berwisata ke Bali, ekspor berbagai jenis komoditas asal daerah ini sebagian besar juga diserap negara tersebut.
Ekspor ikan dan udang dari Bali misalnya 43,22 persen diserap pasaran Amerika Serikat, menyusul pakaian jadi bukan rajutan 23,11 persen, aneka jenis cindera mata berbahan baku kayu 24,23 persen dan perabot penerangan rumah 11,94 persen.
Selain itu juga menyerap paling banyak barang dari plastik 25,80 persen, benda-benda dari batu, gips dan semen 15,21 persen serta kapas 80,46 persen, ujar Adi Nugroho.