Pertamina Jalani Program BBM Satu Harga di 123 Titik Hingga Akhir Tahun 2018

0
Sebuah mobil tangki mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) melintasi kawasan Siantan usai dilepas Presiden Joko Widodo dari Terminal BBM Pertamina Pontianak, Kalbar, Jumat (29/12).

Sebuah mobil tangki mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) melintasi kawasan Siantan usai dilepas Presiden Joko Widodo dari Terminal BBM Pertamina Pontianak, Kalbar, Jumat (29/12). Berdasarkan roadmap yang telah ditetapkan pemerintah, Program BBM Satu Harga diwujudkan dengan pendirian lembaga penyalur di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang ditargetkan 150 titik, terhitung dari tahun 2017 hingga 2019. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/pras/17

PT Pertamina (Persero) dipercayakan oleh Pemerintah untuk menjalankan program BBM satu harga ke seluruh wilayah Indonesia, mulai tahun 2017. Sejak dimulainya program ini, hingga akhir tahun 2018, Pertamina telah membangun lembaga penyalur BBM satu harga 123 titik.

Pemerintah menargetkan Pertamina dapat membangun lembaga penyalur BBM satu harga di 150 titik hingga tahun 2019 mendatang. Untukl memenuhi target tersebut, tinggal 27 titik lagi yang bakal dibangun Pertamina pada tahun depan.

Sementara untuk pengoperasian lembaga penyalur BBM satu harga, saat ini sudah ada 69 yang beroperasi. Jumlah tersebut sudah melampaui target yang ditetapkan, yakni sebanyak 67 yang dapat dioperasikan.

Vice President Corporate Communications Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan lembaga penyalur BBM satu harga yang sudah beroperasi, semuanya berada di di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia dari Pulau Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

“Meskipun tahun 2018, target yang ditetapkan lebih banyak dibanding tahun 2017, dengan sinergi dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, Alhamdulillah, justru pencapaiannya melebihi target,” ujarnya di Jakarta, Senin (31/12/2018).

Adiatma mengapresiasi seluruh pihak khususnya tim pelaksana BBM Satu Harga yang telah bekerja keras dan mendedikasikan pengabdiannya untuk mewujudkan pemerataan energi di daerah 3T Indonesia.

Lokasi BBM Satu Harga terbanyak berada di Papua sebanyak 28 titik, disusul Kalimantan 27 titik, Sumatera 24 titik, Nusa Tenggara 15 titik, Sulawesi 14 titik, Maluku 11 titik, dan Jawa-Bali 4 titik.

Pertamina menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai moda transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan hingga pesawat Air Tracktor khusus pengangkut BBM.

“Prinsipnya, kami berupaya untuk menyalurkan BBM ke daerah 3T secara kontinu. Itulah komitmen Pertamina sebagai perwujudan BUMN hadir untuk negeri, sehingga saudara-saudara kita di seluruh pelosok Tanah Air bisa merasakan BBM dengan harga yang sama dengan daerah lain,” tegas Adiatma.

BBM Satu Harga telah mendorong aktivitas perekonomian di daerah 3T, karena masyarakat semakin mudah mendapatkan akses BBM.

Harga BBM di tiap pulau yang sebelumnya tinggi bekisar Rp7.000 hingga Rp100.000 per liter kini jauh menurun menjadi Rp6.450 untuk Premium dan Rp5.150 untuk Solar.

Harga BBM di Pulau Sumatera dan Kalimantan sebelumnya berada di kisaran Rp8.000 hingga Rp40.000 per liter, Maluku Rp8.000 hingga Rp17.000, Sulawesi antara Rp8.000 hingga Rp25.000, Nusa Tenggara antara Rp8.000 hingga Rp9.500 serta tertinggi di Papua antara Rp15 ribu hingga Rp100.000.

“BBM Satu Harga telah mendorong efisiensi biaya transportasi, harga barang-barang juga menurun sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah semakin menggeliat, karena BBM adalah energi bagi pergerakan ekonomi masyarakat,” imbuh Adiatma.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *