Prof Chairy Akan Tingkatkan Daya Saing President University di Dunia

0

Sejak didirikan pada tahun 2002, President University (Presuniv) terus menunjukan jati dirinya sebagai Universitas yang paling diminati, baik mahasiswa dari negeri sendiri maupun dari sejumlah negara. Bahkan, President University menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi swasta yang memiliki mahasiswa asing terbanyak.

Tahun 2022 ini, President University telah berusia 20 tahun dan selama perjalanannya, Universitas terakreditasi A (Unggul) ini, telah memiliki 7 ribu mahasiswa, baik mahasiswa dari negeri sendiri maupun dari sejumlah negara.

Universitas yang berada di kawasan Kota Jababeka Cikarang Baru, Bekasi, Jawa Barat ini memiliki empat fakultas yaitu Fakultas Bisnis, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik dan Fakultas Humaniora. Dari empat fakultas tersebut, ada 19 program studi dan dua program magister yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa.

Program studi dalam Fakultas Bisnis terdiri dari Akuntansi, Ilmu Aktuaria, Administrasi Bisnis, Manajemen, dan Magister Manajemen Teknologi.

Kemudian untuk Fakultas Ilmu Komputer memiliki program studi Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Desain Komunikasi Visual, dan Magister Sains Teknologi Informasi.

Selanjutnya program studi yang terdapat dalam Fakultas Ilmu Teknik berupa Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan, Teknik Industri, dan Teknik Mesin dan terakhir program Fakultas Humaniora yang memiliki program studi Komunikasi, Hubungan Internasional, Hukum, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Program Yang Akan Dicapai

Saat ini, President University sedang mengejar akreditasi internasional. Akreditasi ini menekankan pada standarisasi kemampuan lulusan melalui evaluasi ketercapaian outcomes prodi. Outcomes ditetapkan oleh lembaga akreditasi yang umumnya didukung berbagai asosiasi profesi, asosiasi teknik/saintifik, asosiasi industri, dan lainnya.

Akreditasi internasional merupakan salah satu program jangka pendek yang dicanangkan Rektor President University Prof. Dr. Ir. Chairy, S.E., M.M.  “Setelah akreditasi Unggul/A, ke depan Presuniv perlu terakreditasi internasional. Contohnya, untuk program studi bisnis saat ini, sedang dalam proses akreditasi ACBSP (The Accreditation Council for Business Schools and Programs), demikian juga program studi yang lain terutama yang saat ini, telah terakreditasi Unggul/A,” kata Prof Chairy saat diwawancarai tim liputan EL JOHN Magz.

Selain itu, program jangka pendek lainnya yaitu menaikan klaster riset President University dari klaster Utama menjadi klaster Mandiri. Kini President University sedang menyiapkan langkah-langkah untuk menuju ke klaster Mandiri.

Program jangka pendek berikutnya yang disiapkan Prof Chairy adalah menjadikan President University sebagai pilihan utama bagi mahasiswa asing yang ingin menempuh pendidikan tingginya di Indonesia.

“Presuniv juga ingin tetap menjadi pilihan pertama para mahasiswa asing yang akan kuliah di Indonesia. Ke depan akan terus diusahakan lebih banyak lagi mahasiswa asing yang kuliah di Presuniv, termasuk kuantitas asal negara mahasiswa asing akan terus ditingkatkan juga,” tutur Prof Chairy.

Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang kuliah di President University, khususnya mahasiswa asing, tentu ada pengembangan kampus yang nantinya akan dapat menampung dan memberikan rasa nyaman dan aman bagi mahasiswanya. Pengembangan kampus ini menjadi program jangka panjang yang dicanangkan Prof Chairy sesuai dengan petunjuk Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP).

“Berkaitan dengan pengembangan kampus, sesuai dengan arahan Yayasan, dalam jangka panjang akan dioperasikan kampus berikutnya di Tanjung Lesung dengan konsep tertentu dan di kota atau daerah lain. Dalam jangka panjang, Presuniv juga ingin menjadi kampus dengan kualitas yang setara dengan berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri,” ungkap Prof Chairy.

Metode Pembelajaran

President University merupakan satu dari sedikit universitas di Indonesia dengan kualitas standard internasional, metode pembelajaran yang diterapkan unik dan khas. Bahasa penganntar yang digunakan adalah Bahasa Inggris

Prof Chairy menyebut tidak hanya dalam proses belajar mengajar, namun bahasa inggris juga diterapkan dalam aktivitas kemahasiswaan. Menurutnya, keberadaan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, sangat penting untuk dikuasai karena dapat menopang aktivitas mahasiswa baik dalam menempuh pendidikan maupun saat mencari kerja atau menjalankan bisnisnya

“Presuniv adalah satu dari sedikit sekali universitas yang menggunakan Bahasa Inggris secara penuh dalam proses belajar mengajar dan aktivitas kemahasiswaan di Indonesia. Karenanya lulusan Presuniv memiliki daya saing tinggi, sangat mudah memperoleh pekerjaan maupun memperoleh beasiswa terutama untuk studi lanjut di luar negeri. Demikian juga apabila lulusan Presuniv memilih karir sebagai entrepreneur, mereka lebih mudah melakukan aktivitas bisnis dengan partner dari luar negeri maupun memulai bisnis di luar negeri karena penguasaan bahasa Inggris yang baik,” terang Prof Chairy sembari menyampaikan penggunaan bahasa Inggris juga menjadi faktor meningkatnya daya saing  President University di tingkat global

President University selalu mendorong agar mahasiswanya saling berinteraksi. Interaksi tidak hanya dilakukan di saat menjalani perkuliahan saja, namun interaksi juga dapat dijalankan di luar kuliah. Agar interaksi antara mahasiswa terjalin baik, President University menyediakan asrama untuk mahasiswanya, dengan demikian akan membentuk karakter yang baik dan unggul.

“Presuniv menyediakan asrama untuk para mahasiswa tahun pertama, dengan tinggal di asrama, mahasiswa dari berbagai daerah dan negara dapat berinteraksi dengan  baik di luar jam kuliah. Selain network terbangun baik, karakter unggul juga terbentuk melalui kebersamaan dalam asrama,” kata Prof Chairy.

Dukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

President University mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada awal tahun 2020 lalu. Salah satu pembelajaran yang ada di program ini adalah memperkuat praktek kerja atau magang.

Prof Chairy mengungkapkan, sebelum diluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, President University telah mewajibkan mahasiswanya  menjalankan magang. Posisi President University yang berada di kawasan industri. menjadi keuntungan karena dapat menjalin kerja sama dengan banyak pabrik untuk mengoptimalkan program magang mahasiswa

 “Salah satu keunggulan Presuniv adalah berada di dalam kawasan industri kota Jababeka yang memiliki lebih dari 2000 pabrik. Melalui kerjasama dengan berbagai institusi, Presuniv dapat menggunakan fasilitas pabrik sebagai laboratorium organik yang sulit dimiliki oleh universitas lain. Dengan demikian ketika lulus, para mahasiswa telah memperoleh pengalaman kerja, dan juga banyak para mahasiswa yang kemudian direkrut oleh perusahaan tempat mereka melakukan magang,” tutur Prof Chairy

“Kurikulum di Presuniv di update setiap dua tahun untuk menjaga agar selalu mengikuti perkembangan global yang sangat dinamis. Selain itu, lulusan Presuniv memiliki ciri khusus atau unik yang unggul yaitu adanya “7 Flagship Presuniv” yang saat ini berisi berbagai program seperti emotional intelligence, integrated survival experience, digital literacy, career preparation, coding and big data, statistic, serta psychology and design thinking,” sambungannya.

Kualitas dosen menjadi salah satu faktor utama tercetaknya  mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, ada kriteria yang dipasang President University dalam merekrut para tenaga pengajar.  Mayoritas dosen yang ada di President University merupakan dosen lulusan S3 dengan gelar doktor dari universitas luar negeri.

Tidak hanya dari kalangan akademisi, dari kalangan praktisi juga disiapkan President University sebagai dosen,  karena berada di kawasan industri kota Jababeka, maka kehadiran dosen dari kalangan praktisi dapat terwujud.

“Tentu kondisi ini memberikan manfaat maksimal kepada para mahasiswa, mereka memperoleh ilmu dan pengetahuan langsung dari para praktisi berpengalaman. Para dosen Presuniv juga melaksanakan tridharma perguruan tinggi secara seimbang dan sesuai ketentuan yang diberlakukan. Selain mengajar, para dosen aktif riset dan publikasi di jurnal internasional bereputasi serta melakukan aktivitas pengabdian masyarakat. Sejalan dengan ini, para dosen didorong untuk aktif mengurus jenjang fungsional dosen,” ujar Prof Chairy.

Terkait pembelajaran di tengah pandemi, President University serupa dengan perguruan tinggi lain yang menerapkan pembelajaran secara hybrid yakni pembelajaran yang memadukan pembelajaran offline dan online dengan memperhatikan ketentuan yang dikeluarkan Kemendikbud.

Patut disyukuri kini perkembangan kasus Covid-19 terus stabil, hal ini tak lepas dari keseriusan Pemerintah dalam mengatasi pandemi yang berkepanjangan. Dengan kondisi tersebut, President University menjadwalkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh pada semester depan. PTM ini didukung dengan kelengkapan vaksin yang telah didapat para mahasiswa maupun dosen, termasuk vaksin booster.

Membantu Program Pemerintah

Sebagai  perguruan tinggi. President University terpanggil  mendukung dan membantu berbagai program pemerintah. Membantu program pemerintah ini telah realisasikan President University sejak didirikan pada tahun 2002 lalu. Bidang sosial budaya misalnya, di bidang ini, President University membekali para mahasiswanya dengan pendidikan kebangsaan, musik dan seni tradisional.

Menurut Prof Chairy, pembekalan tersebut penting dijalani karena di saat menjalani pertukaran mahasiswa di luar negeri, para mahasiswa President University telah siap untuk mengenalkan dan mempopulerkan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.

Demikian juga mahasiswa asing yang kuliah di Presuniv juga dikenalkan dengan seni dan budaya Indonesia termasuk tourist destination Indonesia. Mahasiswa Presuniv juga aktif mengikuti berbagai lomba yang terkait dengan seni dan budaya Indonesia, yang secara tidak langsung berdampak pada sektor pariwisata di Indonesia,” tambah Prof Chairy.

Untuk sektor ekonomi, President University selalu aktif yang berkaitan dengan sektor tersebut, antara lain focus group discussion (FGD) atau seminar/webinar. Materi-materi yang dibahas pun merupakan berbagai isu sosial dan ekonomi.

“Contohnya belum lama ini, para dosen Presuniv aktif berdiskusi secara online (karena masih memperhatikan prokes) tentang “Economic and Social Development for a Resilient Indonesia” yang diikuti oleh lebih dari 100 orang dosen Presuniv. Outputnya adalah rekomendasi kepada pengambil keputusan atau Pemerintah agar Indonesia dapat cepat tumbuh dan kuat setelah pandemi berakhir,” terang Prof Chairy.

Perkuat Kolaborasi

Selama perjalanan sebagai perguruan tinggi, President University telah banyak berkolaborasi dengan pihak lain seperti instansi pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan lain. Hingga saat ini, kolaborasi tersebut terus dijalankan dan terbuka untuk siapa saja yang penting memiliki tujuan yang sama yakni mencerdaskan bangsa.

Tidak hanya  di dalam negeri, kolaborasi juga dilakukan hingga ke luar negeri, khususnya dengan perguruan tinggi ternama di dunia.

“Presuniv memiliki kerjasama dengan lebih dari 50 universitas ternama luar negeri. Presuniv juga memiliki hubungan yang baik dan kerjasama dengan berbagai Pemerintah Daerah di Indonesia (Pemerintah Provinsi, Kota, dan Kabupaten). Berbagai Kabupaten di Indonesia mengirim putra daerah setempat untuk kuliah di Presuniv. Dengan demikian salah satu fungsi universitas dan Pemerintah yaitu mencerdaskan bangsa, dijalankan dengan baik oleh Presuniv,” terang Prov Chairy. Di akhir wawancara, Prof Chairy berharap President University dapat terus maju dan berkembang sesuai visi pendirinya. “Perkembangan diprioritaskan bukan dari segi kuantitas namun lebih ke sisi kualitas,” tutup Prof Chairy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *