Rakornas Pengembangan Lima DPSP, Pemerintah Fokuskan Pemerataan Pembangunan Pariwisata
Pemerataan pembangunan pariwisata dan pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 menjadi fokus pemerintah dalam mengembangkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Hal tersebut menjadi pembahasan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengembangan lima DPSP yang digelar secara luring dan daring, Rabu (1/12/2021).
Rakornas dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut B. Pandjaitan dan sejumlah Menteri yang terkait dengan sektor pariwisata antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia serta beberapa Gubernur.
Rakornas yang kedua sejak tahun 2020 ini, mengangkat tema “Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Transformasi dan Pengembangan Pariwisata Berkualitas secara Berkelanjutan”.Tema tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan pariwisata “Kita harus mampu mewujudkan pariwisata yang berkualitas dengan mengedepankan kepentingan bersama. Kita harus bekerja sama-sama, terlebih masih ada beberapa isu yang memerlukan perhatian pemerintah,” beber Menko Luhut .
Beberapa isu yang dimaksud, mencakup penyelesaian lahan, terpusatnya lokasi wisata yang dikunjungi mancanegara, serta pengelolaan lokasi wisata di Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Presiden RI Joko Widodo telah memberikan arahan agar DPSP diberikan dukungan secara penuh dan kini sudah dilakukan berbagai macam pembangunan.
“Sektor pariwisata pun membutuhkan dukungan transportasi dan kemudahan akses, yang mana saat ini masih kami upayakan,” ungkap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam kesempatan yang sama.
Menambahkan, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno yang bergabung secara virtual, menjelaskan bahwa pemerintah ingin memberikan kemudahan dan kenyamanan saat wisatawan berkunjung.
“Oleh sebab itu, kita perlu meningkatkan kualitas destinasi pariwisata menggunakan konsep kerja sama pentahelix, yang mencakup bidang akademik, media, pemerintahan, komunitas, dan bisnis,” sebutnya.
Hal ini mencakup beberapa aspek, seperti pengembangan destinasi, pemberdayaan masyarakat dan SDM, pengembangan industri dan investasi, pengembangan promosi, product development dan event, serta pengembangan ekonomi kreatif.
“Kita harus kerja nyata dan buktikan kalau kita bisa buat pariwisata yang berkualitas,” tegas Menko Luhut. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bila DPSP berhasil diwujudkan akan berpengaruh besar bagi Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, percepatan pembangunan dan pemerataan perekonomian perlu memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan atau dengan kata lain dilakukan berlandaskan prinsip eco-tourism.
Dalam rakornas ini, di perkenalkanlah soal aplikasi untuk monitoring proyek DPSP bernama Tomps. Sekarang pemantauan dapat dilakukan secara digital. “Kami mengedepankan kemudahan dalam mengelola proyek melalui supervisi daring,” beber Direktur Utama PT Telkom, Alex Sinaga.Menutup rakornas, Menko Luhut menegaskan kembali akan perlunya kerja tim yang baik dan kompak agar Indonesia mampu menjadi negara yang luar biasa. “Eksekusi itu kuncinya. Saya minta semua dilakukan secara detil,” pinta Menko Luhut. (Sumber Kemenko Marves)