Satgas Ingatkan Seluruh Pihak Tidak Menunda Proses Vaksinasi

0
20210809151831-1-desa-siaga-covid-19-tenjowaringin-kabupaten-tasikmalaya-jawa-barat-001-nurul-diva-kautsar

Ilustrasi

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan agar seluruh unsur dalam sistem kesehatan tidak menunda proses vaksinasi. Unsur tersebut baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.

Karena vaksin ini sangat berharga untuk melindungi masyarakat di daerahnya masing-masing. Selain itu masyarakat juga harus proaktif menyambangi titik vaksinasi. “Ingat, bahwa akses terhadap vaksin tidak mudah untuk kita dapatkan. Sehingga harus sangat dihargai dan dipergunakan secara maksimal,” Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB, Kamis (04/11/2021)

Sejauh ini terdapat 10 jenis vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Yaitu vaksin Sinovac, Biofarma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Janssen, Confidencia dan Zifivax.

“Perlu diingat, bahwa EUA menjadi syarat wajib sebelum vaksin dilakukan. Untuk menjamin untuk menjamin vaksin tersebut aman dan efektif untuk disuntikkan,” pungkas Wiku.Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa stok vaksin COVID-19 yang ada di daerah cukup untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi dalam satu bulan ke depan. H

“Masih ada sekitar 47 juta [dosis] yang ada di stok provinsi, kabupaten, dan kota. Itu relatif cukup untuk cadangan suntikan satu bulan ke depan. Karena laju suntikan kita kan sekitar 50 juta [dosis] dalam lima minggu, jadi masih cukup stok yang ada di kabupaten, kota, provinsi untuk satu bulan ke depan,” ujar Budi.

Menkes menambahkan pihaknya telah menerima sebanyak 252 juta dosis vaksin COVID-19 dan 241 juta dosis di antaranya sudah didistribusikan ke seluruh daerah di tanah air.

“[Cakupan] vaksinasi sekarang kita sudah 194 juta [dosis]. Vaksinasi dosis pertama sudah 119 juta orang atau 57 persen yang sudah lengkap dosis pertama dan dosis kedua ada 73,8 juta orang atau 35 persen,” imbuhnya.

Ilustrasi

Budi memaparkan, saat ini dalam lima minggu laju vaksinasi telah mencapai 50 juta suntikan. Dengan laju tersebut, ia berharap di akhir tahun 2021 cakupan vaksinasi dapat mencapai sekitar 300 juta dosis. “Dengan laju seperti ini, diharapkan bahwa di akhir tahun kita bisa sampai 290-300 juta suntikan. Di mana dosis pertamanya perhitungan kami bisa 168 juta orang atau 80,9 persen, yang lengkap dosis kedua adalah 123 juta orang atau 59 persen,” paparnya. (Sumber Komite Penanganan COVID-19 dan PEN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *