Sumenep Me-launching Visit and Calendar of Event Sumenep 2018 ‘Interesting and Healthy’

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti bersama Bupati Sumenep Busyro Karim dan Wakil Bupati Achmad Fauzi me-launching Visit and Calendar of Event (CoE) Sumenep 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (5/12).
Peluncuran Visit and Calendar of Event Sumenep 2018 dengan tema ‘Interesting and Healthy’ ini sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) yang tahun ini mentargetkan kunjungan 15.000 wisatawan mancanegara (wisman) dan 1,1 juta wisatawan nusantara (wisnus).
Kabupaten Sumenep yang mengukuhkan diri sebagai Soul of Madura ini pada tahun 2018 mendatang telah mempersiapakan 36 event unggulan yang akan digelar dalam setahun penuh di antaranya berupa festival; budaya, religi, sejarah, olahraga, serta festival kesehatan yang dijadikan sebagai tema dan menjadi salah satu ikon pariwisata Sumenep.
Bupati Sumenep Busyro Karim mengatakan, Sumenep menjadi destinasi yang menarik bagi kunjungan wisatawan ke Mandura ataupun Jawa Timur hal ini terlihat dari data kunjungan yang setiap tahun meningkat signifikan.
“Sebagai destinasi yang menarik (interesting destination) juga tampak dari kunjungan wisatawan kapal pesiar (cruise ship) internasional pada 2017 ini sebanyak 12 cruise singgah di Sumenep, Kalianget, Kepulauan Kangean, dan Gili Genting,” kata Busyro Karim.
Sebanyak 12 cruise ship yang singgah di destinasi wisata Kabupaten Sumenep pada Maret hingga November 2017 antara lain; Coral Discoverer, Silver Sea, Katharina, Star Clipper, dan Ponant Cruise. Wisatawan cruise ini antara lain mengunjugi Gili Genting sebagai destinasi wisata bahari (marine tourism) unggulan.
Busyro Karim menjelaskan, dari 36 event CoE Visit Sumenep 2018 ada berskala tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan regional maupun internasional.
“Kami mempunyai event unggulan tingkat nasional antara lain Gathering Media dan Pelaku Usaha Pariwisata se-Indonesia, Festival Santri se-Indonesia, Kontes Kucing Internasional, Gebyar Mancing Internasional, Festival Keraton dan Masyarakat Adat se-ASEAN V yang akan dihadiri dari keraton se-nusantara dan ASEAN,” kata Busyro Karim.
Sementara itu Sufiyanto, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga menjelaskan, tema ‘Interesting and Healthy’ karena ingin menonjolkan potensi pariwisata yang dimiliki Sumenep yang sangat beragam yakni; wisata alam; wisata religi; wisata budaya; wisata sejarah; wisata buatan, wisata minat khusus, geo wisata, dan wisata kuliner; serta wisata kesehatan (healthy) dengan menjadikan Pulau Giliyang sebagai ikon.
“Pulau Giliyang merupakan pulau oksigen karena memiliki kandungan oksigen tertinggi tingkat dunia mencapai 21,5% dan kandungan CO2-nya paling rendah. Banyak penduduk di Pulau Giliyang hingga kini berusia panjang di atas 100 tahun dan hidup sehat di sana,” kata Sufiyanto.
Potensi wisata kesehatan (healthy) ini juga dapat dijumpai dalam budaya dan tradisi masyarakat Sumenep yang hingga kini dikenal dengan ramuan jamu khas Madura dan Terapi di Kasur Pasir di Desa Legung Timur Batang yang terkenal ke seluruh nusantara dan mancanegara.
“Kita gencar mempromosikan potensi wisata kesehatan (healthy tourism) dalam berbagai kesempatan, di antaranya dalam event Masyarakat Adat se-ASEAN V yang akan berlangsung pada Oktober 2018 mendatang,” kata Achmad Fauzi.
Deputi BP3N Kemenper, Esthy Reko Astuti mengapresiasi lauching Visit and Calendar of Event Sumenep 2018 sebagai sarana untuk mempromosikan pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumenep sekaligus mendukung CoE Wonderful Indonesia (CoE WI 2018) dengan menetapkan 100 premier event dalam rangka mencapai target pariwisata 2018 mendatangkan 17 juta wisman dan 270 juta pergerakan wisnus di Tanah Air.
“Launching Visit and Calendar of Event Sumenep 2018 ini adalah program penting dalam memperkuat unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) khususnya unsur aktraksi wisata berupa festival budaya (culture), alam (nature), dan buatan manusia (manmade),” kata Esthy Reko Astuti.
Esthy Reko Astuti, menambahkan, selain atraksi berupa event dalam berbagai festival menarik pariwisata, Sumenep juga telah didukung dengan aksesibilitas yang mendukung antara lain Bandara Trunojoyo dan pelabuhan Kalianget serta akses jalan darat maupun amenenitas berupa hotel dan homestay banyak terdapat di destinasi tersebut.
“Pariwisata Sumenep telah didukung unsur 3A yang memadai sehingga menjadi salah satu destinasi unggulan Madura dan Jatim,” kata Esthy Reko Astuti.