Tarian Nusantara Curi Perhatian di ITB Berlin

Berbagai cara dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk melakukan promosi destinasi wisata nasional di ajang Internationale Tourismus Borse (ITB) 2017 di Messe, Berlin, Jerman. Pergelaran Tari Nusantara menjadi salah satu cara yang dilakukan Kemenpar dalam menarik perhatian pengunjung.
Tarian Nusantara yang disuguhkan di pameran wisata terbesar di dunia ini diantaranya adalah tarian dari Bali, Papua dan Aceh. Pertunjukan tari ini dipantau langsung Menteri Pariwisata Arief Yahya. Bahkan Menpar memberikan apresiasinya kepada para penari yang tampil baik dihadapan pengunjung.
“Memang bagus, semua musiknya riang, ritmenya cepat, gerakannya enak dilihat dan bisa sambil bergoyang-goyang,” sebut Menpar.
Menurut Menpar yang paling menarik adalah tarian dari Bali yang dapat menyedot banyak perhatian pengunjung. Bahkan pavilion Malaysia yang saat itu sedang mengelar tarian mirip tari dayak langsung ditinggalkan pengunjung dan menuju pavilion Indonesia untuk melihat pertunjukan tari Bali tersebut.
Menpar agak sungkan, ketika ditanya, apakah tampilan arts performance itu memang sengaja untuk “perang urat syarat” dengan sebelah. “Sama sekali tidak! Ini murni kesenian. Lha Indonesia kan kaya dengan karya seni budaya dan performance. Kalau ada negara lain mau mencuplik tari dan pakaian adat dan budaya Indonesia, ya silakan saja kalau bisa? Karya budaya itu kan tidak diciptakan temporary, tapi melalui perjalanan sejarah yang panjang. Dan kalau karya kita dibawakan oleh orang lain, kan kita juga senang,” kata Menpar.
Bukan hanya tarian nusantara yang menjadi magnet untuk menarik perhatian pengunjuk, namun kopi dari berbagai daerah juga menyita mata pengunjung. Hal itu terbukti dari ribuan gelas yang habis dikonsumsi pengunjung. Selain itu, di sudut belakang, ada spa corner, yang didesain dengan suasana pantai. Ada ayunan, seperti di Gili Trawangan Lombok.