Tidak selamanya air putih itu bagus bagi tubuh loh
Kita semua tahu bahwa minum banyak air sangat penting untuk tubuh kita, 55-78 persen dari tubuh manusia terdiri dari air. Seseorang bisa hidup lebih lama tanpa makanan daripada tanpa air, banyak dari kita berpikir bahwa semakin banyak air yang kita minum, tentunya semakin baik bukan? Yang benar adalah bahwa minum terlalu banyak air dapat menyebabkan kondisi berbahaya yang disebut keracunan air atau intoksikasi air. Pada artikel ini, kita akan membahas penyebab keracunan air dan cara untuk mencegahnya. Keracunan air terjadi ketika terlalu banyak air tawar yang diminum pada tingkat yang terlalu cepat bagi ginjal untuk membuang air berlebih secara benar. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam konsentrasi elektrolit seperti natrium dan kalium, dalam tubuh dengan pengenceran serum darah.
Konsentrasi natrium(sodium) yang sangat rendah dalam tubuh ini disebut hiponatremia, dan ini sangat berbahaya. Natrium, serta elektrolit lainnya, memiliki peran penting agar otot dapat berfungsi dengan benar seperti jantung dan dalam transmisi impuls saraf. Hanya sedikit penurunan konsentrasi natrium dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan. Beberapa gejala minum terlalu banyak air yang mirip dengan dehidrasi seperti mual, kram otot, dan disorientasi. Dalam upaya tubuh untuk memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit, sel-sel mencoba untuk meningkatkan konsentrasi natrium dalam serum darah dengan mengambil kelebihan air.
Jumlah air yang banyak kemudian bergegas ke dalam sel melalui osmosis, yang membuat sel-sel membengkak dan kadang-kadang bahkan meledak. Pembengkakan jaringan tubuh dan berkurangnya konsentrasi kadar natrium dapat menyebabkan reaksi sangat berbahaya dalam tubuh seperti detak jantung tidak teratur atau cairan masuk ke paru-paru.
Di otak, sel-sel otak bengkak dapat menyebabkan tekanan intrakranial, dan bengkak yang semakin memburuk bisa menyebabkan edema serebral dan mengganggu sistem saraf. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah lagi seperti syok, kejang, koma, dan bahkan kematian. “Hiperhidrasi adalah kelebihan cairan tubuh yang disebabkan oleh kelebihan asupan cairan dibandingkan jumlah keringat yang keluar. Masyarakat biasanya menyebut kondisi ini dengan sebutan keracunan air,” ucap dr.R.Wishnu Hidayat, SpKO pada acara “Peluncuran Buku Hidrasi Sehat Saat Berolahraga” di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, baru-baru ini.
Menurutnya, hiperhidrasi bisa juga terjadi akibat tubuh banyak mengandung gliserol atau cairan hipertonik karena zat tersebut mengikat air yang menyebabkan air tertahan di dalam tubuh. Penyebab lain hiperhidrasi adalah terlalu banyak minum dalam jangka waktu tertentu. Akibat hiperhidrasi adalah cairan tubuh menjadi hipotonik, dimana kadar natrium darah menjadi rendah atau hiponatremia dan membahayakan kesehatan. “Pada saat tubuh dalam keadaan beristirahat, kondisi hiperhidrasi dapat dikompensasi tubuh dengan meningkatkan produksi urin. Namun, saat sedang berolahraga yakni saat produksi urin berkurang, hiperhidrasi mengakibatkan masalah kesehatan yang serius,” jelas dr.Wishnu. Menurut dr. Wishnu, gejala dan tanda keracunan air antara lain sakit kepala, muntah, linglung dan gangguan pernafasan karena penumpukan cairan di paru-paru. Ia juga menambahkan bahwa dalam kasus yang parah, hiperhidrasi bahkan mampu menyebabkan kejang, koma, kerusakan batang otak, henti nafas dan kematian.
Ketika ada terlalu banyak air yang harus diproses oleh ginjal dalam satu waktu, itu akan membuat kerja ginjal menjadi lebih berat dari biasanya. Mungkin banyak dari kalian yang berpikir sistem pemrosesan air dalam tubuh itu sama seperti pipa yang kalau dialirkan dengan lebih banyak air, maka akan jadi semakin bersih pula. Ini logika yang salah. Ginjal bekerja memproses air melalui sistem eksresi, melakukan penyaringan di gromerulus (anyaman pembuluh darah kapiler dalam ginjal) untuk kemudian membuang bahan limbah tubuh kita dalam bentuk air kemih. Gromerulus ini adalah anyaman pembuluh darah yang melakukan penyaringan pasif (tidak seperti jantung atau lambung yang bekerja dalam proses aktif [meremas dan memompa]). Kerja ekstra akibat terlalu banyak air yang harus diproses dapat membebani ginjal dan merusak gromerulus. Ingat fungsi utama gromerulus? Kalau gromerulus rusak, badan kita akan mengalami entah tidak dapat memproduksi urin atau malah memproduksi urin tapi masih mengandung protein yang berguna bagi tubuh. (arf)